KARAWANG-Tiga penggiat alam bebas asal mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa (Mapalaska) tewas terseret arus sungai bawah tanah Goa Lele di Kampung Tanehbereum Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan, Minggu (22/12).
Ketiganya adalah Erisya Rifania (20) mahasiswi Unsika asal Bogor, Arif Rindu Arrafah (18) mahasiswa Unsika asal Kabupaten Bogor dan Ainan Fatmatuzzaroh (19) mahasiswa asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mereka melakukan susur goa bersama kelima penggiat alam lainnya yang berhasil menyelamatkan diri.
Baca Juga:Ibu Jasamu Tak TerbalaskanMuseum Gedong Buleud, Peninggalan Bangsa Eropa di Subang
Insiden maut tersebut akibat datangnya air bah yang memenuhi lorong goa limpasan hujan lebat di atas pernukaan tanah.
“Air bah yang besar tiba-tiba saja menyeret kami berlima. Karena yang tiga orang lagi memang berada di atas kami dan tidak terkena sapuan air bah,” kata Evo Rahmat Yulisyiadi, leader dalam susur foa tersebut, Senin (23/12) di sela-sela evakuasi korban.
Sulitnya medan untuk mengevakuasi korbab di kedalaman sekitar 30 meter membutuhkan tim evakuasi yang tidak sedikit. Sehingga tim evakuasi yang dipimpin oleh Basarnas Provinsi Jawa Barat melibatkan BPBD Karawang, Pemadam Kebakaran, Komunitas Penggiat Alam Karawang, Rescue Mapalaska dan Paguyuban Latgab Jabodetabek dikerahkan.
“Butuh berjam-jam untuk mengeluarkan korban dari dalam goa. Sekitar pukul 06.00 WIB pagi jenazah ketiga korban berhasil dievakuasi,” ungkap Evo.(aef)