PURWAKARTA-Seorang Ibu merupakan sosok perkasa. Karena itu, kaum Ibu mampu menghadapi berbagai tantangan besar mulai dari masa kehamilan hingga melahirkan. Proses melahirkan itu ada di antara hidup dan mati. Tetapi, seorang Ibu mampu melewatinya dengan sangat perkasa dan sabar.
Menurut Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, ibu adalah jabatan dan sebutan tertinggi bagi seorang perempuan. Ya, seorang perempuan yang telah melahirkan biologis, atau perempuan yang melahirkan sebuah karya-karyanya.
“Tidak ada jabatan tertinggi lain, selain menjadi ibu,” ujar Anne dalam sambutannya di sela-sela peringatan Hari Ibu 2019 di Aula Yudistira, Komplek perkantoran Pemkab Purwakarta, akhir pekan kemarin.
Baca Juga:Miris! Pendidikan Indonesia di Bawah VietnamSDN Panglejar Juara 2 Futsal
Anne berpendapat, peringatan hari ibu itu lahir dari spirit perjuangan kaum perempuan di masa penjajahan dulu. Ibu-ibu di Indonesia, menurutnya, semuanya perkasa. Terbukti, banyak tokoh besar di republik ini lahir, besar dan di didik oleh para Ibu perkasa itu.
“Para pemimpin besar pun lahir dari hasil didikan Ibu-ibu perkasa ini,” jelas dia.
Di momen hari Ibu ini, Anne pun merekfleksikan sosok kedua orang tuanya yang selama ini selalu menjadi spirit, selalu menjadi penyemangat dimana pun dirinya berada. Kendati, sang ayah sudah lebih dulu pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya.
Anne pun mengajak masyarakat, terutama anak-anak, supaya memaknai hari ibu itu, minimalnya untuk mengenang perjuangannya saat melahirkan kita. Lebih jauh dari itu, para ibu saat ini pun diharapkan melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang jauh lebih baik, yang hebat dan kuat.
“Generasi yang kuat tidak mungkin lahir dari seorang ibu yang tidak kuat. Jadi, Negara harus hadir supaya perempuan ini jadi cetakan yang bisa melahirkan generasi yang hebat,” kata Anne.
Salah satu upaya pemerintah, yakni dengan membantu pemenuhan vitamin secara gratis bagi ibu-ibu hamil dan pra hamil. Artinya, sejak pertama nikah, Negara harus intervensi demi membantu tumbuh kembang bayi yang ada dalam kandungan mereka.
“Dari pra menikah, pra hamil Negara harus sudah intervensi. Misalnya, dengan memberikan vitamin secara gratis,” kata Anne.