JAKARTA-Pendidikan Nasional tengah masih tertinggal jauh dengan negara Asia. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus bergerak cepat mendorong kualitas pendiidkan di Indonesia.
Berdasarkan laporan World Bank Education Global Practice yang berjudul “Growing Smarter-Learning & Equitable in East Asia & Pacific”, Indonesia memperoleh skor 403. Jauh di bawah Vietnam yang memperoleh skor 525. Sedangkan skor tertinggi diraih Singapura dengan nilai 556.
Senada dengan data World Education Ranking yang diterbitkan Organization for Economic Co-operation and Develomnet(OECD) seperti yang dilansir The Guardian. Indonesia menempati peringkat ke-57 dari total 65 negara di dunia. Artinya kualitas pendidikan kita masih tertinggal dari negara lain.
Baca Juga:SDN Panglejar Juara 2 FutsalBorobudur : Peradapan Masa Lalu yang Menjadi Magnet Dunia dan Pelepas Dahaga Rakyat Sekitarnya
Seharusnya hasil pendidikan Indonesia jauh lebih baik. Karena anggaran pendidikan yang dialokasikan pada sektor pendidikan cukup besar, yakni sebesar 20 persen dari APBN.
Pengamat Pendidikan, Budi Trikorayanto mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi sistem pendidikan nasional secara menyeluruh.
“(Evaluasi pendidikan) Ini sangat. Kita masih dalam posisi pendidikan sebagai pabrik. Produk masal, era edukasi 2.0 dari zaman kolonialis, pendidikan fedolistik,” ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN).
Kenapa dikatakan demikian, dia menjelaskan, karena berdasarkan ciri-ciri dengan standar-standar, keseragaman, dan abai terhadap minat bakat setiap individu siswa.
“Anak-anak didik untuk hanya jadi faktor produksi, sumber daya manusia (SDM), untuk kepentingan industri nasional,” tutur dia.(fin/ysp)