Umat Islam tentu meyakini bahwa Nabi Isa tidak lahir 25 Desember. Bahkan umat Islam tidak pula meyakini bahwa Nabi Isa itu Tuhan. Karenanya dengan keyakinan demikian, maka kita semestinya lepas dari hubungan dengan tanggal 25 Desember tersebut. Umat Islam tidak meyakini Nabi Isa disalib dan menerima informasi tentang 25 Desember beserta lingkup ketuhanannya adalah atas dasar musyawarah Nicea yang dipimpin Kaisar Konstantin, Raja Byzantium Romawi Timur.
Jadi, kita urus saja persoalan umat Islam sendiri. Tak usah ikut campur dengan umat Kristiani atau lainnya. Tak perlu ucap selamat natal segala.
Lakum diinukum wa liya diin–Bagimu agamamu, bagiku agamaku.(*)