Sekali lagi, akar dari segala permasalahan di negeri ini adalah masalah sistem. Sistem kapitalisme terbukti tidak mampu membawa kesejahteraan, karena tata kelola hukumnya yang hanya bersumber dari akal pemikiran manusia. Sistem ini bergandengan dengan Sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga agama tidak diberikan kewenangan untuk turut mengatur segala problematika manusia.
Padahal sejarah mencatat, sepertiga dunia ini sempat diatur oleh agama selama 13 abad lamanya. Terbukti masyarakat sejahtera dan mencapai kegemilangannya. Imam Ad Damsyiqi telah menceritakan sebuah riwayat dari Al Wadliyah bin Atha yang menyatakan bahwa di kota Madinah ada tiga orang guru yang mengajar anak-anak. Khalifah Umar bin Khattab memberikan gaji pada mereka masing-masing 15 dinar. Setara dengan 29 juta rupiah dengan kurs sekarang.
Begitulah gambaran saat sebuah negeri diatur oleh agama yang jelas membawa Rahmatan lil ‘alamin. Saatnya kita beralih pada sistem yang hakiki yang dibuat langsung oleh Sang Penguasa Negeri ini. Niscaya takkan meninggalkan cacat cela seperti sistem buatan manusia saat ini. (*)