KARAWANG– Anggota Komisi V DPR RI, Ahmad Syaikhu tak setuju dengan usulan pembangunan pintu keluar darurat di jalan tol layang Jakarta-Cikampek. Syaikhu menilai, tol layang akan lebih macet jika dibuat pintu keluar.
Usul itu ramai dibicarakan setelah seorang pengendara terpaksa buang air kecil di kemacetan tol layang Japek.
“Kalau dibuat pintu lagi di atas tol layang pasti lebih macet. Karena tol ini memang dirancang untuk sekali perjalanan. Untuk pengendara yang kondisi tubuhnya tak bisa menahan kencing, mungkin bisa disiasati dengan memakai pampers,” kata Syaikhu, Kamis (26/12).
Baca Juga:Cuaca Buruk Hambat Pengamatan di BoschaBupati Andalkan Medsos Promosikan Curug Malela
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menuturkan, ide awal pembangunan tol layang Japek adalah menghindari kemacetan. Berdasarkan pengalaman yang ada, kata dia kemacetan di tol sering disebabkan oleh antrian kendaraan saat keluat masuk rest area.
“Dari pengalaman yang ada, penyebab kemacetan di tol adalah antrea kendaraan yang keluar masuk rest area. Misalnya di KM 57, 39 atau 19, sering terjadi kepadatan.
Alhasil, secara logika tol layang ini dibuat untuk menghindari rangkaian keluar masuk test area,” katanya.
Berdasarkan pemikiran itu, Syaikhu menilai tol Japek akan makin macet jika dibangun pintu keluar atau tersambung dengan rest area.
“Kalau ada pintu lain, tol layang pasti lebih macet karena pasti ada antrean kendaraan. Apalagi jalan tol layang ini kan cuma dua jalur. Kalau dibangun pintu keluar, rest area atau semacamnya, pasti tambah crowded,” kata Ketua DPW PKS Jabar ini. (aef/ded)