Subang-Sebanyak 42 ribu bibit pohon ditanam di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Subang. Penanaman pohon itu mencakup di delapan kecamatan antara lain Serangpanjang, Sagalaherang, Ciater, Cisalak, Jalancagak, Kasomalang, Tanjungsiang dan Cijambe.
Penanaman pohon itu dinilai penting untuk menjaga kelestarian lingkungan. Itulah sebabnya Dinas Lingkungan Hidup dan Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Kabupaten Subang. Kegiatan penanaman pohon tersebut dalam dinamakan Gerakan Menanam Pohon (Genap).
Bupati Subang, H Ruhimat dengan bangga mengapresiasi langkah konkrit untuk menjaga lingkungan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut juga untuk mengantisipasi lahan kritis yang ada di Kabupaten Subang.
Baca Juga:Layanan Perpustakaan Keliling Bantu Minat Baca Warga PurwakartaHari Menanam Nasional, Bupati dan Komunitas Tanam Pohon di Situ Belenong
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para penggiat lingkungan, terutama kepada Iis Rochati dan Cece Rahman. Pasalnya, 2 tokoh tersebut dinilai Bupati konsisten menjadi contoh bagi semua masyarakat Subang dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. “Aksi Gerakan menanam pohon kedepannya akan bermanfaat terhadap lingkungan untuk menangkal longsor dan banjir. Istilahnya sedia payung sebelum hujan, yaitu tanam pohon untuk mencegah bencana banjir dan longsor,” ungkapnya di area penanaman pohon di lahan seputar Situ Santiong, Gunung Tua, Kecamatan Cijambe, Sabtu (28/12).
Dia mengajak kegiatan ini bukan hanya seremonial tapi harus dipelihara. “Sehingga nanti bisa dinikmati oleh anak cucu kita. Kegiatan-kegiata seperti ini harus dilakukan di semua daerah di wilayah Kabupaten Subang,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Rona Mairansyah mengajak seluruh masyarakat dan para penggiat lingkungan, untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan. “Kita harus bersahabat dengan alam dengan peduli kelestarian lingkungan sehingga terjadi keseimbangan dan akan mencegah berbagai bencana yang sewaktu-waktu akan datang,” kata Rona.
Dia menyebut kegiatan penamaman pohon di desa Gunung Tua tepatnya di Situ Santiong yang merupakan lahan aset desa dilakukan karena potensi untuk menjaga lingkungan. “Lahan ini bila terus dikembangkan menjadi taman buah dan hutan lindung, sehingga ketersedian air dan oksigen yang bersih juga menjamin kehidupan ke depan. Kalau lingkungan bersih dan lestari maka kita bisa menikmati semuanya dengan nyaman dan selamat di dunia dan akhirat,” jelasnya.