ISNU Minta Patroli Keamanan Diperketat
SUBANG-Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU), meminta aparat dan penegak perda dan hukum untuk menutup sementara toko miras dan razia penginapan menjelang tahun baru. Pasalnya, disinyalir momentum malam tahun baru diduga banyak yang melakukan pesta miras ataupun pesta seks.
Ketua Pengurus Cabang ISNU Kabupaten Subang Suryana SH mengatakan, momen malam tahun baru pastinya banyak yang merayakannya. Pihakya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Subang agar merayakan tahun baru dengan kegiatan positif. Seperti mengaji, berkumpul tanpa melakukan kegiatan-kegiatan yang negatif.
Suryana meminta aparat penegak hukum dan juga penegak perda melakukan penutupan sementara toko miras. Dikhawatirkan banyak masyarakat yang membeli miras dan melakukan pesta miras. “Kami menginginkan agar toko miras ditutup sementara. Kami juga meminta penginapan dan kontrakan dilakukan razia atau sidak, dikarenakan khawatir adanya pesta seks,” katanya.
Baca Juga:Jawara Ngora Belum TersentuhBerkah Macau
Karyawan salah satu toko moderen di Subang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, produk kondom dari kemarin banyak yang beli. Kebanyakan yang membeli kondom, mulai dari usia muda hingga yang tua. “Sudah dari kemarin banyak yang beli, relatif usia muda dan tua,” ujarnya.
Dirinya juga tidak mengetahui mengapa penjualan kondom selalu laris menjelang malam tahun baru. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan kondom selalu laris manis mendekati malam tahun baru. Tidak tahu mengapa, biasa banyak yang beli mendekati malam tahun baru,” ungkapnya.
Sementara itu, Warga Gang Cendrawasih Subang, Yulia (30) mengatakan, menjelang malam tahun baru berharap, pihak kepoisian agar terus melakukan penyisiran, dikhawatirkan adanya perkelahian antar warga. Kemudian dilakukan pengontrolan, sehingga tidak ada keributan pada malam tahun baru. “Kita ingin pihak kepolisian patroli, takutnya ada perkelahian atau keributan pada malam tahun baru di Subang dan sekitarnya,” ungkapnya.(ygo/vry)