Jaga Lingkungan Bersih, Sehat dan Hijau
SUBANG-SMK PGRI Subang berhasil menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional 2019. Penghargaan Sekolah Adiwiyata tersebut diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kepala SMK PGRI Subang, Dra. Hj. Sri Mulyati, M.M.Pd secara langsung menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, 13 Desember 2019 di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Atas prestasi yang diperoleh oleh SMK PGRI Subang, Bupati Subang H Ruhimat S.Pd M.Si sangat bangga. Dia mengatakan, prestasi tersebut diharapkan bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain.
“Kami tentu sangat mengepresiasi atas penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional yang diperoleh SMK PGRI Subang,” ungkapnya usai memberikan ucapan selamat dan menyerahkan penghargaan kepada Kepala SMK PGRI Subang, di halaman Kantor Bupati, Senin (30/12).
Baca Juga:Bappda Usulkan Tiga Nama Baakal Calon Bupati ke DPP GerindraWisata Tangkolak Diserbu Ratusan Pengunjung
Kepala SMK PGRI Subang, Dra. Hj. Sri Mulyati, M.M.Pd mengatakan, komitmen seluruh warga sekolah merupakan kunci meraih penghargaan Adiwiyata Nasional.
“Namun kita juga bertekad meskipun kita tidak memperoleh penghargaan, tetap kita tetap menjaga lingkungan yang bersih, sehat, hijau, dan indah itu sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh warga sekolah,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Dia mengatakan, setelah meraih Adiwiyata Nasional akan mengajukan ke level selanjutnya yaitu Adiwiyata Mandiri. Adiwiyata Mandiri “Kita mau meningkatkan ke Adiwiyata Mandiri di tahun 2020. Mudah-mudahan bisa diberikan penghargaannya oleh Presiden,” ujarnya.
Ketua Tim Adiwiyata SMK PGRI Subang, Edah Rossansen MPd mengatakan, untuk mencapai Adiwiyata Nasional melalui proses cukup panjang. Adiwiyata tingkat kabupaten diperoleh 2015, Adiwiyata tingkat provinsi 2017 dan akhirnya 2019 meraih Adiwiyata tingkat nasional.
Salah satu yang menjadi pertimbangan SMK PGRI Subang lolos sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional karena adanya inovasi mengenai lingkungan. Seperti diraihnya juara 1 Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten.
“Ada beberapa komponen bahwa sekolah itu Adiwiyata. Mulai dari adanya green house, memiliki tanaman obat, adanya biopori di lingkungan sekolah dan kemudian adanya upaya daur ulang barang yang tidak terpakai,” jelasnya.
Dia mengatakan, Sekolah Adiwiyata Nasional dapat dilihat dari warga sekolah yang sudah melakukan pemilihan sampah organik, anorganik dan B3.