Sampai hari ini, Deni masih membersihakan lumpur yang masuk ke rumahnya, sementara keluarganya telah dievakuasai. “Anak dan istri saya saat ini ada di mertua, dari kemarin saya masih membersihkan lumpur yang masuk rumah,” katanya.
Sementara itu, pada hari yang sama Ratusan warga Perumahan Cimareme Indah Desa Margajaya Kecamatan Ngamprah, terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Meski pada Rabu pagi air telah surut, mereka akan tetap bertahan di pengungsian. Pasalnya, khawatir banjir susulan kembali menerjang permukiman mereka, seiring intensitas hujan yang terus meningkat di awal tahun. Belum dihitung kerugian materi yang dialami warga, namun kebanyakan perabotan elektronik rusak dan tidak bisa digunakan kembali.
“Barang yang masih bisa terpakai diamankan, dibersihkan dulu. Kalau yang rusak seperti televisi, radio mungkin dibuang. Yang penting sekarang bisa beres-beres rumah dulu,” kata Hendar, salah seorang korban banjir.
Baca Juga:Banjir Nyaris Seret Rumah Warga, Subang Dipenuhi “Cileuncang”Kerap Tipu Korban di Medsos, 42 Narapidana Dipindahkan ke Sel Pengasingan
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, memerintahkan BPBD dan dinas terkait membuat tanggul sementara untuk mencegah banjir susulan di Perumahan Cimareme Indah.
“Saya sudah cek ke lapangan. Penyebabnya karena dinding penahan drainase jebol. Saya sudah perintahkan BPBD membuat tanggul sementara. Yang terpenting sekarang, kalau turun hujan, air tidak langsung meluber ke jalan dan rumah warga,” kata Aa Umbara.
Pemda Bandung Barat akan segera mengirimkan logistik bantuan seperti makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan untuk para pengungsi. Bupati juga meminta para korban untuk bertahan di posko pengungsian.
“Saya meminta kepada warga jangan dulu kembali ke rumah, sebaiknya bertahan dulu di pengungsian, nanti kita kirim bantuan. Pihak desa sedang lakukan pendataan,” jelasnya.
Menurut dia, banjir yang menerjang Perumahan Cimareme Indah murni disebabkan oleh jebolnya tanggul irigasi ditambah derasnya debir air. “Banjir di sini disebabkan karena jebolnya tanggul. Saya tidak tahu tanggulnya dibangun Dinas PUPR atau developer,” tambahnya.
Bupati Geram KCIC Penyebab Banjir Padalarang
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna geram, karena proyek Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) sebabkan banjir di Underpass Padalarang.