KARAWANG– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menggelar malam perayaan pergantian tahun baru 2020 dengan diisi kegiatan keagamaan di Lapang Karangpawitan, Selasa (31/12) malam. Kegiatan tersebut bertajuk “Karawang Mengaji dan Bershalawat Bersama”.
Selain sholawatan, moment pergantian tahun baru juga dijadikan peresmian lapang karang pawitan yang baru diperbaharui.
“Hari ini sekaligus peresmian Lapangan Karangpawitan yang beberapa waktu lalu kami perbaharui,” ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
Baca Juga:Umbara Ajak Wisatawan Jaga KebersihanKerukunan Umat Beragama Jabar di Bawah Nasional
Cellica mengatakan, Karang Pawitan merupakan salah satu fasilitas umum yang menjadi kebanggan masyarakat Karawang. Lapangan itu juga akan selalu digunakan untuk melaksanakan zikir dan salawat bersama setiap akhir tahun.
“Setiap akhir tahun kita akan laksanakan salawat akbar di Lapang Karangpawitan,” katanya.
Bupati juga menuturkan, selain peresmian lapangan Karangpawitan, pada malam tahun biru itu ia juga telah meresmikan Masjid Agung yang juga telah dilakukan perenovasian.
“Tadi kita juga sudah meresmikan Masjid Agung. Sekarang lanjut meninjau hotel-hotel dan terakhir di Mercure,” katanya.
Semwntara itu, sejak pukul 17.00 sore pada hari Selasa (31/12), masyarakat dari berbagai di Karawang terlihat antusias menghadiri dan mengikuti kegiatan salawat bersama yang dilaksanakan Pemerintah Daerah Karawang. Hujan yang terus mengguyur Kota Pangkal perjuangan sejak sore hingga malam, tak mengurangi antusias masyarakat untuk melaksanakan zikir dan bersalawat bersama Pimpinan Majelis Al Musthofa Gus Haris.
Salah seorang waega Cikampek, Asep mengaku sudah berkumpul di masjid Al Jihad Karawang sejak pukul 16.30 sore. Hujan yang deras tak membuatnya mengurungkan niat untuk berzikir bersama habib yang diidolakannya.
“Insa Allah ini hujan berkah. Kita tetap melaksanakan salawat ditengah guyuran air hujan. Semoga mendapatkan berkah,” ucapnya disela-sela kegiatan salawat.
Dia juga mengaku lebih senang kegiatan malam tahun baru diisi dengan acara keagaman dibanding dengan pesta kembang api. Karena menurtnya kegiatan seperti itu lebih tepat dan juga bisa mengurangi potensi kerusuhan.
“Gak apa-apa gak ada kembang api. Justru ini lebih bagus jadi ngurangi rusuh di jalanan,” katanya. (use/ddy/ded)