Tentu kita tidak bisa mengharapkan keterangan yang apa adanya.
Dugaan saya Ghosn tidak akan merinci bagaimana cara ia lari dari Jepang. Keterangan rinci mengenai itu hanya akan membuat muka beberapa pihak di Jepang seperti ditampar.
Itu juga akan menyulitkan pihak-pihak di Jepang yang membantu pelariannya itu.
Padahal fokus Ghosn adalah ”meluruskan” kasusnya.
Terutama mengenai mengapa Ghosn merasa tidak bersalah. Paling bagian ini yang akan ia beberkan.
Baca Juga:Jembatan Ciasem Ambruk Diterjang Derasnya Aliran Sungai CilamayaKades Minta BBWS dan PJT Perbaiki Pintu Air
Maksimum Ghosn akan mengungkap nama-nama eksekutif Nissan yang mengerjainya. Yakni direksi yang menggantikannya.
Ia pernah mau menyebut nama-nama itu ke media. Tapi ia urungkan. Posisinya waktu itu masih di tahanan di Tokyo. Pengungkapan nama-nama itu hanya akan menyulitkan dirinya.
Kini Ghosn sudah di luar Jepang. Ia perlu membeberkannya sebagai bagian alibinya.
Berhasil tidaknya Ghosn memperbaiki namanya sangat tergantung pada keterangan persnya Rabu depan.
Seorang CEO sekelas Ghosn biasanya punya kemampuan komunikasi yang hebat. CEO seperti itu mesti juga punya kemampuan pidato. Dan kemampuan mengajar. Di samping kemampuan utamanya di bidang manajemen, marketing, dan keuangan.
Bagi yang ingin tahu cara Ghosn melarikan diri siap-siap saja kecewa. Tapi, bagi yang ingin belajar how to escape from damage bisa memperhatikannya.
Sampai kemarin pembicaraan di Tokyo masih tentang bagaimana bisa tim Tokai University menjadi juara Hakone Ekiden.
Baca Juga:Bupati Resmikan Galeri Menong 2, Launching Batik Khas PurwakartaIPMMI Bangun 86 Masjid dan Musala Sepanjang 2019
Terutama bagaimana bisa mengalahkan tim Toyo University. Yang di hari kedua start 1 menit lebih dulu.
Hakone Ekiden diikuti tim-tim universitas. Satu tim terdiri 10 orang mahasiswa.
Tiap orang berlari 23 Km. Atau setengah maraton.
Pelari pertama kemudian menyerahkan tongkat ke pelari kedua. Yang sudah menunggu di pos tertentu.
Begitu seterusnya sampai pelari ke-10 mencapai finis.
Lomba lari ini hebohnya menggentarkan seluruh Jepang. Rutenya dari pusat kota Tokyo menuju gunung Fujiyama. Lalu balik lagi ke Tokyo. Selama dua hari.
Hari pertama: Tokyo-Fujiyama. Hari kedua: Fujiyama-Tokyo.
Hari pertama itu juaranya Toyo University. Berarti tim Toyo-lah yang akan berangkat pertama di hari kedua.
Maka ketika ternyata tim Tokai University yang lebih dulu mencapai finis heroiknya bukan main. Catatan waktunya: 10 jam 57 menit 9 detik