Tapi ada juga riskannya: Ghosn harus naik mobil dulu. Selama enam jam. Dari Tokyo ke Bandara Osaka.
Pengaturan waktunya harus ketat. Jam kedatangan pesawat dari Dubai dan kedatangan mobil dari Tokyo harus benar-benar tepat waktu.
Jadi, apakah Ghosn dimasukkan kotak atau tidak masih jadi perdebatan.
Pihak keamanan Jepang melihat ada Ghosn di CCTV. Ia terlihat meninggalkan rumah itu. Jelas terlihat di CCTV yang dipasang di luar rumah –tempat Ghosn menjalani tahanan rumah di pusat kota Tokyo.
Baca Juga:KONI Siapkan Pakta Integritas untuk PengurusJalan Penghubung Bantarsari-Cirangkong Rusak Parah
Yang juga sudah jelas Ghosn masuk ke Lebanon menggunakan paspor Prancis. Ditambah id card sebagai warga Lebanon.
Ternyata, selama ini Ghosn punya dua paspor Prancis. Dua-duanya disita. Tapi belakangan Ghosn meminta kembali salah satunya. Dengan alasan untuk kalau lagi dapat izin jalan-jalan keluar rumah.
Petugas di Turki kini sudah menahan tujuh orang –empat di antaranya pilot. Tapi para pilot itu kemungkinan besar akan bisa bebas. Mestinya. Mereka tidak tahu kalau ada Ghosn di dalamnya. Bisa dibuat tidak tahu.
Memang hanya ada dua orang di pesawat itu. Dua-duanya bukan Ghosn.
Salah satunya adalah karyawan GNM Jet sendiri.
Yang akan jadi korban tampaknya si staf MNG Jet. Yang tidak melaporkan skenario pelarian Ghosn itu ke manajemen.
Justru manajemen GNM yang membuat laporan ke polisi. Bahwa salah satu stafnya berbuat kriminal.
Satu pertanyaan Ghosn masuk kotak atau tidak sepertinya juga bakal terungkap. Ketika staf GNM Jet sudah diperiksa secara tuntas.
Baca Juga:Kadistarkim Sebut Banjir adalah Tanggung Jawab BersamaMasyarakat Subang Masih Rawan Pangan
Ups… Masih ada satu pertanyaan lagi: siapa yang menghubungi petugas sekuriti yang disewa untuk mengatur semua itu? Siapa pula yang melaksanakan transaksi dan pembayaran sewa sekuriti itu?
Adakah peran itu dipegang istri Ghosn, Carole?
Ghosn mengaku semua itu ia sendiri yang mengatur. Istrinya tidak terkait sama sekali. Tidak ada juga orang lain yang ikut mengatur.
Itulah keterangan kedua Ghosn dari Lebanon. Untuk membersihkan nama istrinya –entah bisa bersih atau tidak.
Jepang sendiri akhirnya minta bantuan Interpol. Pemerintah Lebanon juga sudah menerima permintaan Interpol itu.