PURWAKARTA-Ratusan siswa SDN 1 Malangnengah yang berlokasi di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, terpaksa harus menjalani kegiatan belajar mengajar di kantor desa setempat. Pasalnya, gedung sekolah mereka kini sudah rata dengan tanah dampak proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ada pun ratusan siswa akan terus menempati kantor desa hingga gedung sekolah yang baru selesai dibangun.
Pantauan Pasundan Ekspres, memasuki hari pertama semester kedua, ratusan siswa tampak melakukan upacara bendera di halaman kantor desa. Jam belajar khusus pun diberlakukan.
Salah seorang guru yang namanya enggan dikorankan membenarkan jika kegiatan belajar mengajar seluruh siswa SDN 1 Malangnengah pindah ke kantor desa mulai semester kedua ini.
“Di sini kami pakai tiga ruangan untuk kegiatan belajar mengajar dan ada jadwal waktunya. Seperti kelas 1, 2, dan 3 mulai belajar pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB. Kemudian, kelas 4, 5, dan 6 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Hari ini hari pertama kami mengawali pindah ke sini,” kata guru tersebut saat ditemui di lokasi, Senin (6/1).
Pantauan di lokasi, untuk ruangan yang dipakai kelas 2 dan 6 berada di dekat ruang kantor yang sebelumnya adalah ruangan puskesmas desa. Sedangkan dua ruangan yang dipakai oleh kelas 1, 3, 4, dan 5 memakai ruangan aula desa.
Baca Juga:Berantas Narkoba Bukan Hanya Beban PolisiCuaca Ekstrem, Waspada Bencana Alam
Adapun jumlah siswa di SDN 1 Malangnengah, di antaranya kelas 1 sebanyak 47 murid, kelas 2 sebanyak 35 murid, kelas 3 sebanyak 50 murid, kelas 4 sebanyak 50 murid, kelas 5 sebanyak 60 murid, dan kelas 6 sebanyak 43 murid.
“Kami di sini menggunakan kantor desa, ya hingga bangunan baru yang dijanjikan, yakni selama 6 bulan,” ucapnya.(add/vry)