PURWAKARTA-Memiliki 10 Pohon Gaharu (Aquilazia Malaccensis) yang ditanam berbaris di halaman rumahnya, PNS yang menjabat Mantri Polisi (MP) di Kantor Camat Jatiluhur, Purwakarta ini bakal ketiban pulung jadi jutawan. Sebab, konon kayu termahal didunia ini yang kini berusia tanam sekitar 7 tahun itu nampak tumbuh subur di halaman rumahnya di Desa Cilegong Kecamatan Jatiluhur.
Erlan Diansyah, demikian nama sang PNS yang juga menjabat Pejabat sementara Kades Cisalada Kecamatan Jatiluhur, sempat menolak untuk menjual pohon Gaharunya. Kala itu ada seseorang menghargai 10 pohon gaharunya yang kini sudah berbuah senilai Rp 200 juta.
“Nanti sajalah, kalau sudah tumbuh maksimal, baru saya lepas kobalnya belum tumbuh bagus, baru terlihat belajar,” papar Erlan Diansyah senyum-senyum.
Baca Juga:Auto2000 Atasi Solusi Kendaraan Terendam BanjirStartup Pendidikan Pertama dari Subang, Ciptakan Panggil GuruKu
Ikhwal keberadaan deretan pohon gaharu setinggi rata rata 5 meter itu, menurut MP Kecamatan Jatiluhur itu dilakukannya secara tidak sengaja.
“Dulu kan sebelum saya menjabat MP di Kecamatan Jatiluhur, pernah merintis karir di Dinas Kehutanan. Sebelum akhirnya mampir jadi Satpol PP, Pemkab Purwakarta dan kini jadi Pjs Kades Cisalada dan MP di Jatiluhur,” papar Diansyah.
Tanpa menyebut tahun, di Dinas Kehutanan Erlanpun menuturkan sempat miliki 10 bibit pohon Gaharu yang kala itu belum begitu populer sebagai pohon termahal di dunia. “Kala itu bibitnya saya tanam di kebun tak jauh dari rumahnya yang dulu,” paparnya.
Kalau mengenang ke masa itu, Pemkab Purwakarta khususnya Dinas Kehutanan, pernah mendapat alokasi tanaman Gaharu dengan jumlah banyak untuk penghijauan. “Hanya saja, saya tak tahu persis apakah bibit kayu Gaharu yang disebar ke masyarakat Purwakarta itu tumbuh semua atau tidak,” ungkapnya.
“Kalau yang punya saya 10 batang bibit Kayu Gaharu itu tumbuh dengan baik, gak tahu kalau ditempat lain,” imbuhnya.
Sejak pohon Gaharu memiliki nilai ekonomis tinggi, dari Info Youtube, Erlan dan keluarganya kerap merahasiakan, nama pohon kayu itu.
“Sebelumnya, beberapa bulan lalu pernah datang pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan dari Pemkab Purwakarta ke sini, guna melakukan penelitian lebih lanjut. Kemudian, sempat mengebor salah satu pohon Gaharu milik saya, munggkin untuk memastikan atau menyuntikan serum penumbuh kobal (getah), agar kayu Gaharu cepat bisa dipanen. Semenjak saat itu, nama pohon gaharu milik saya ini, saya rahasiakan namanya, untuk menghindari keamanan,” ungkapnya.