JAKARTA-Perwakilan Aliansi Mahasiswa Doktor Seluruh Indonesia (AMDI) 2018 yang terdiri dari AMDI UPI, Unpad, dan UI berjumlah sepuluh orang mengadakan silaturahmi dan diskusi dengan Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda di kantor DPW F-PKB kota Bandung, Rabu (7/1).
Agenda ini menurut bendahara AMDI, Uum Murfiah, dalam rangka menyampaikan aspirasi dan meminta bantuan komisi X untuk mengawal dana bantuan pendidikan doktor angkatan 2018 sampai selesai.
“Hal ini dikarenakan pada tahun 2018 tidak ada skema BPP-DN untuk dosen yang melanjutkan pendidikan doktor (S3) dan hanya skema BUDI-DN dengan waktu terbatas 4 hari kerja, yang lulus hanya 76 orang,” katanya.
Baca Juga:Parpol Koalisi Pendukung Jimat-Akur Retak, Kecewa Kebijakan Ruhimat?Pemda Diduga Ngutang ke Pengusaha
Selain itu, menurut Sekretaris AMDI Wa Ode Dahiana, anggota AMDI 2018 sudah melakukan sejumlah audiensi sejak Oktober 2018 dengan sejumlah pihak seperti DPR, Kemenristekdikti, Sesneg dan lainnya, serta empat kali melakukan unjuk rasa di depan istana negara, Kemenristekdikti, kemenkeu, dan terakhir pada tanggal 12 Desember 2019 di depan Kemendikbud.
Syaiful Huda menyatakan siap mengawal AMDI 2018 untuk proses dana bantuan beasiswa (on going) studi doktor sampai selesai (sisa 4 semester) dan akan menyurati Kemendikbud dalam waktu dekat.
“Perlu ada evaluasi total beasiswa LPDP yang transparan dan berkeadialan agar lulusan beasiswa LPDP dapat berkembang sesuai bidang ilmunya masing-masing”, tambah Ketua Komisi X dari Fraksi PKB ini.
AMDI berharap, dengan adanya silaturrahmi ini, pihak Komisi X DPR RI dapat membantu mahasiswa doktor angkatan 2018 yang berprofesi sebagai dosen dari PTN maupun PTS dan tergabung dalam AMDI ini untuk menyelesaikan pendidikan tepat waktu tanpa adanya kendala masalah biaya, seperti harapan pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia unggul Indonesia maju, serta tuntutannya dosen wajib S3.
Dalam pertemuan AMDI dengan Ketua Komisi X, didampingi pula oleh dosen Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UPI, Dr. Diding Nurdin yang merasa peduli dan menyampaikan dukungan secara moral spiritual, agar Pemerintah memberikan beasiswa pendidikan program doktor secara penuh supaya mahasiswa dapat selesai studinya tepat waktu. (rs/rilis)