KARAWANG-Dinas Sosial (Dinsos) Karawang, mendirikan dapur umum sejak tanggal 29 Desember 2019 untuk membantu menyediakan logistik dan tenda pengungsian sementara bagi ratusan korban banjir di Desa Karangligar.
Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana, Dinas Sosial Karawang, Dani Sonjaya mengatakan, setiap hari pihaknya menyiapkan posko tenda pengungsian dan dapur umum dengan menyiapkan ratusan nasi bungkus bagi korban yang terdampak banjir di Desa Karangligar.
“Jumlah terdampak banjir di Desa Karangligar sebanyak 400 orang, namun karena banyak bantuan dari swasta dan masyarakat kita hanya menyiapkan 200 sampai 300 nasi bungkus setiap harinya. Namun kami sesuaikan dengan kebutuhan warga terdampak,” ujar Dani, Kamis (9/1).
Baca Juga:Terkepung Banjir, Dinkes Evakuasi Ibu MelahirkanElita: Cari Solusi Bersama, Interpelasi Tetap Berjalan
Dikatakan, pihaknya juga menyiapkan 15 anggota tagana di posko pengungsi. Namun pihaknya juga dibantu oleh BPBD, Kodim, kepolisian, PMI, dan lainnya. “Sebab meskipun sempat surut airnya, informasi dari BMKG curah hujan masih tinggi, jadi kami tetap menyiagakan anggota disana,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya juga melihat dapur ini secara situasional, seperti pembuatan dapur umum di Kecamatan Cilamaya hanya dilakukan selama 2 hari. Tapi jika dibutuhkan bakal dibuat lagi mengingat curah hujan masih tinggi. “Untuk logistik sudah siap, jika dibutuhkan kami siap menyalurkannya ke wilayah terdampak bencana,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga memiliki warga binaan yang dibentuk oleh dinsos yaitu kamung siaga bencana (KSB) jadi ketika ada bencana awal sudah siap untuk membantu evakuasi atau menginformasikan kejadian kepada Dinsos maupun BPBD. “Kami juga terbantu banyaknya dermawan yang memberikan nasi bungkus dan logistic kepada para korban banjir,” katanya.
dikatakan juga, saat ini pihaknya hanya menyediakan tenda pengungsian dan dapur umum di desa Karangligar. Sebab daerah itu yang paling parah ketika terdampak banjir sebab pertemuan antara sungai Cibeet dan Citarum. Selain itu kontur tanahnya berupa cekungan. “Kami menyiapkan hanya satu titik untuk dapur umum, namun jika ada daerah terdampak lagi kami siap untuk membuat dapur umum lagi,” pungkasnya. (use/ded)