Saat Allah memberitakn hal tersebut pada malaikat dan reaksi malaikat cukup keras tapi santun. Apakah engkau ya Alloh hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di bumi? ( QS Al Baqarah ayat 30).
Sementara itu dalam khasanah kedokteran Islam, konsep kesehatan jiwa pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter Abu Zayd Ahmed ibnu Sahl al-Balkhi yang hidup tahun 850-934. Al-Balkhi menulis kitab berjudul Masalih al-Abdan wal Anfus (Makanan untuk Tubuh dan Jiwa) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesehatan tubuh (fisik) dengan kesehatan jiwa. Al-Balkhi menggunakan istilah al-Tibb al-Ruhani untuk menjelaskan kesehatan psikologi.
Menurutnya, jika jiwa sakit, maka tubuh pun tak akan bisa menikmati hidup dan itu bisa menimbulkan penyakit kejiwaan.
Selanjutnya, kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi batin yang berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram serta upaya untuk menemukan ketenangan batin melalui penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Baca Juga:Apel Akbar Milad Ke-17, As-Syifa Laboratorium PerdamaianNatuna: Surga yang Diperebutkan
Dalam Islam, perilaku LGBT dikategorikan sebagai perilaku keji yang melanggar aturan Allah SWT (sunnatullah). Perbuatan kaum LGBT bertentangan dan merusak fitrah yang ditetapkan Allah kepada manusia. Allah SWT menyebutkan hal tersebut termasuk perbuatan yang melampaui batas.
Rosulullah paling takut bila umatnya melakukan perbuatan menyimpang seperti kaum Luth, yang disampaikan dalam hadits berikut :
Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth [HR Ibnu Majah : 2563, 1457. Tirmidzi berkata : Hadits ini hasan Gharib, Hakim berkata, Hadits shahih isnad].
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali) [HR Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337].
Perilaku seks menyimpang yang dilakukan oleh LGBT merupakan penyakit jiwa yang merusak baik hubungan para pelaku dengan sesama manusia maupun hubungannya dengan Tuhannya. Dengan demikian, LGBT disamping bertentangan dengan agama juga membahayakan kesehatan karena berbagai penyakit menular, seperti HIV/AIDS dapat tersebar melalui praktik menyimpang.
Penyakit jiwa (seperti LGBT) yang merupakan perbuatan keji dan melampaui batas itu. Mari kita bentuk kepribadian muslim yang hidup bersih, suci dan dapat menyesuaikan diri dalam setiap kondisi. Kondisi seperti itu merupakan syarat mutlak bagi terciptanya kesehatan mental. Bukankah sejarah telah memperlihatkan bukti dan telah diabadikan dalam Al Quran bahwa Luth yang telah diutus oleh Alloh untuk menasehati kaumnya agar menuju jalan yang benar, akan tetapi nasehat Luth tidak digubris dan akhirnya berkesudahan dengan laknat Alloh yang berupa hujan batu yang bahannya diambilkan dari neraka dan hanya Luth dan pengikutnya tersisa sedangkan kaum Luth binasa termasuk isterinya. Dalam bahasa Al Quran, isterinya termasuk orang yang tertinggal. (*)