Itulah bus milik gerakan kemerdekaan Taiwan.
Gerakan itu umurnya sudah sangat tua. Berdiri sejak akhir 1800-an. Yakni ketika Taiwan masih dijajah Jepang.
Gerakan ini menginginkan Taiwan merdeka dari Jepang.
Ketika Jenderal Chiang Kai-shek mendirikan pemerintahan Tiongkok di Taiwan gerakan ini tetap ingin Taiwan merdeka –kali itu merdeka dari Tiongkok.
Ketika Chiang Kai-shek menguasai Taiwan pemimpin gerakan itu lari ke Jepang. Mendirikan restoran di Yokohama. Sukses besar. Semua hasilnya ia kirim untuk biaya gerakan kemerdekaan Taiwan.
Ia memutuskan tidak kawin. Sebelum Taiwan merdeka.
Baca Juga:Tak Ingin Banjir 2014 Terulang, Warga Normalisasi Kali Cibodo secara ManualDesa Rancabango Fokus Infrastruktur dan Pendidikan
Kini ia tidak mungkin kawin lagi –padahal ia sudah sangat sabar untuk tetap hidup. Sampai akhirnya meninggal di umur lebih 100 tahun.
Setelah Tsai Ing-wen menang lagi Sabtu kemarin, beranikah dia menyatakan Taiwan merdeka?
Tidak akan berani.
Tidak akan ada perubahan yang nyata untuk status Taiwan.
Mengapa?
Begitu ada pernyataan resmi Taiwan merdeka detik itu juga akan terjadi perang. Tiongkok akan langsung menyerangnya. Dari laut dan udara. Juga dari daratan Fujian –yang menghadap ke Taiwan.
Senjata modern dari darat ke ke darat sudah berjajar di dekat pantai Fujian. Di antara kita Xiamen dan Fuzhou. Juga di antara Fuzhou dan Ningbo.
Moncong senjata itu sudah dihadapkan ke Taiwan. Pun sudah diatur. Mana yang menghadap ke Taipei. Mana pula yang menghadap ke Taichung. Atau ke Tainan dan ke Kaoshiung.
Pasukan Tiongkok selalu dalam keadaan siaga penuh –untuk action di detik yang sama dengan pernyataan merdeka itu.
Bukankah Amerika mendukung penuh Taiwan?
Tidak.
Resminya Amerika hanya mengakui Tiongkok. Taiwan –kata ahli geopolitik– adalah selingkuhannya yang seksi.
Baca Juga:Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah Dukung Pemberantasan Radikalisme dan TerorismeWartawan Diduga Dianiaya Oknum Kades
Tapi dengan pasang naiknya gerakan anti-Tiongkok di Hongkong perasaan yang sama naik pula di Taiwan.
Di Timur Tiongkok disibukkan oleh Taiwan dan Hongkong. Di Barat disibukkan dengan Xinjiang.
Kini ‘seksi sibuk’ itu mungkin lagi cari cara untuk menambah kesibukan Tiongkok. Yakni dengan menggerakkan kembali anti-Tiongkok di Tibet.
Xi Jinping sampai “tidak punya waktu” berangkat ke Washington. Untuk tandatangan perjanjian dagang tahap satu dengan Amerika minggu depan.