PURWAKARTA-Ratusan massa gabungan dua desa yakni Desa Cibatu dan Desa Karyamekar Kecamatan Cibatu, menatangi perusahaan PT Mathotech Precision Indonesia (MPI). Diduga management perusahaan tidak peduli dengan lingkungan.
“Kami datang ke sini merupakan puncak kekesalan atas beberapakali pertemuan yang tidak ada titik temu. Padahal kami meminta pihak perusahaan mengabulkan beberapa tuntutan yang dikira sangat rasional dan tidak yang aneh-aneh, buat kami sebagai warga sekitar perusahaan,” ungkap pendemo.
Pendemo menuntut diantaranya jasa Security diminta 3 orang dari Desa Karyamekar dan 3 orang dari Desa Cibatu. Kedua, masalah Bising saat proses produksi yang menimbulkan bising. Minta produksi yang menimbulkan bising hingga pukul 20.00 WIB. Serta tenaga kerja yang saat ini kurang rasional dari 63 karyawan dari lingkungan baru 16 karyawan aktif di dalam ditambah 9 pekerja lepas.
“Yang terpenting PT DTS selaku outsourcing bisa merealisasikan tuntutan warga padahal pertemuan sudah dilakukan beberapa kali dan selalu deadlock,” jelas pendemo.
Setelah orasi, pihak perusahaan mengajak duduk bersama untuk musyawarah. Pihak perusahaan tetap keukeuh dengan pendiriannya dengan memberikan kebijakan 2 orang security dari Desa Cibatu dan 2 orang dari Desa Karyamekar.
Baca Juga:Suspect DBD Ditemukan di Darangdan dan Plered29 Unit Motor Curian Diamankan Polisi
“Ini merupakan kebijakan pimpinan dan kami hanya bisa menyampaikan sebagaimana hasil saat musyawarah di kecamatan dan Mapolsek Cibatu. Kami hanya bisa melaksanakan saja sesuai pimpinan,” ungkap Arjun dari PT DTS jasa security.
Sementara, Nardi Kades Karyamekar memberikan sambutan saat musyawarah, pihaknya selaku pemerintahan mendukung semua aspirasi yang disampaikan warga kepada perusahaan karena memang haknya warga. Sementara di sisi lain, pihaknya juga berharap warga memahami akan kebijakan perusahaan. Silahkan putuskan secara bijaksana, sehingga ada jalan keluarnya.
“Perusahaan sebagai investor di Desa Karyamekar, patut kita jaga karena bisa menyerap tenaga kerja. Di sisi lain warga juga punya hak dan kami hanya bisa memfasilitasinya dan silahkan ambil keputusan secara bijak,” ungkap Nardi.
Di akhir musyawarah, pihak perwakilan pendemo dan pihak perusahaan kembali mendatangi warga yang masih kumpul di depan gerbang perusahaan dan memberikan jawaban, kaitan penerimaan karyawan serta bising akan dilakukan sesuai harapan warga sambil berjalan.