Oleh. Reni Tresnawati
Gambaran hidup baldatun toyibatun warabatun ghofur, sepertinya sangat jauh dari negeri ini. Faktanya Indonesia dirundung masalah yang tak berkesudahan. Kenaikan premi BPJS 100 %, membuat rakyat sulit berobat. Pendidikan minim kualitas. Gaji guru honorer yang masih memprihatinkan. Ekonomi melemah sehingga harga sembako melambung tinggi. Tidak sedikit orang kelaparan akibat kemiskinan, anak-anak terkena gizi buruk (stunting). PHK masal yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya, sementara lapangan pekerjaan sangat mudah untuk tenaga kerja asing.
Liberalisasi menjerat keluarga dan generasi, pergaulan remaja sudah tidak terkendali.
” Inilah masalah besar Indonesia. Termasuk Karawang, yang sekarang di kenal dengan kota industri “, kata Ustazah Ummi Hamzah, salah satu pemateri yang berasal dari Karawang. Kerusakan yang terjadi karena ulah tangan manusia, seperti yang telah tertera dalam Al Quran. Allah berfirman
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, dikarenakan perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) QS. Ar-rum; 41.
Baca Juga:Pejabat Subang Akan Dites UrineJembatan Bodem Kembali Amblas
Menurut ummi Hamzah kerusakan/kefasadan yang terjadi saat ini, bukan semata ulah individu rakyat, tetapi kerusakan yang lebih besar dilakukan oleh penguasa.
” Negara sekarang sudah berubah menjadi negara perusahaan besar dan menjadi instrumen kepentingan bisnis. Sistem saat ini milik pencari modal. Inilah negara korporatokrasi. Semua aturan diperlakukan hanya untuk kepentingan bisnis. Segala sesuatu dibisniskan. Pajak pun diandalkan untuk pembayaran pegawai-pegawai pemerintah. Dampaknya semua layanan publik mahal. Muncul lah penyakit sosial. Wanita sudah berubah fungsi sebagai pencari nafkah. Gaya hidup pun menjadi ukuran, agar tampil cantik dan menarik di hadapan publik, untuk memenuhi semua itu, manusia harus bekerja bagai kerja rodi,” lanjut ummi Hamzah.
Dengan apa yang menimpa Indonesia. Ini merupakan musibah besar yang harus kita renungkan, ada yang salah dalam mengelola aturan ini. Negeri ini harus diselamatkan dari aturan kufur, sesuai dengan firman Allah. ” Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikut langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu ” . QS. Al Baqarah (208).