Dijelaskannya, saat itu dirinya sedang mengatur lalu lintas secara manual di perempatan Cikopo atau arah masuk Gerbang Tol Cikampek pada Senin (20/1) sekira pukul 16.00 WIB.
“Saat itu kondisinya sedang terjadi kepadatan sehingga saya mengatur secara manual. Tiba-tiba ada dua mobil dari arah Cikampek memacu kendaraannya dengan cepat menuju gerbang Tol Cikampek. Lalu saya berhentikan. Tapi mungkin dia tak terima,” kata Hadi.
Ia mengaku dihubungi saudara hingga kerabat hingga menyadari jika video rekaman penghinaan pada dirinya itu viral.
“Keluarga saya pun sudah tahu. Mereka juga sakit hati bapaknya lagi atur lalu lintas dihina seperti itu. Harusnya itu kan pengemudi itu turun dan bicara secara baik-baik, jangan mengumpat begitu,” ujar bapak dengan empat anak ini.
Dia menyebut, kondisi lampu lalu lintas yang saat itu telah berwarna hijau. Ia tak tahu karena membelakangi lampu lalu lintas tersebut.
Hadi juga menerangkan, polisi memiliki diskresi mengatur lalu lintas secara manual saat terjadi kepadatan sehingga lampu merah lalu lintas tak berlaku.
Dirinya pun melaporkan kasus ini ke Satreskrim Polres Purwakarta dan tengah menunggu tindak lanjut.
“Semoga ke depan para pengendara bisa saling menghargai. Jika memang ada keperluan yang mendesak saat terjadi kepadatan,” kata Hadi.
Belakang diketahui dua orang milenial itu pun menyebarkan video permintaan maafnya.
“Saya Evi Haryadi, saya Aga Faisal, mau mohon maaf, klarifikasi atas video yang viral pada Kepolisian Purwakarta. Kita akui kita salah telah menyebarkan video itu dan video itu tidak ada sangkut paut dengan teman-teman saya. Ini salah kami berdya,” ujar keduanya di video tersebut.(add/vry)