Penurunan rumah tangga petani tersebut mencapai 5,10 juta atau terdegradasi 16,32 %( BPS Jawa Tengah, 2013). Berdasarkan sub sektor maka penurunan rumah tangga tani antara th 2003-2013, terjadi di sektor holtikultura sebesar 37,40 % atau 6,34 juta, kemudian diikuti sub sektor peternakan sebesar 30,26 %, perkebunan sebesar 9,62 % serta tanaman pangan sebesar 5,24 %(BPS, 2013).Sektor pertanian dapat juga dikatakan sektor yang banyak membutuhkan tenaga kerja atau padat tenaga kerja dengan ciri tenaga kerjanya memiliki pendidikan yang relative rendah.
Ada hubungan linier antara proses modernisasi dengan konversi lahan secara tidak langsung. Pertumbuhan kota yang begitu pesat dengan iming iming yang berupa lapangan kerja, pendapatan yang tinggi, fasilitas yang berlebih merangsang penduduk desa untuk melakukan mobilitas spasial , berbondong bodong menuju ke kota, hal inilah yang dikhawatirkan oleh Mitchel(1957) akan merosotnya daya tarik di bidang pertanian sehingga pertanian di pedesaan akan tidak punya atau kekurangan tenaga kerja yang akan memicu terjadinya konversi lahan pertanian. Padahal, negara ini terkenal sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia.
Selain itu, bangkrutnya lahan pertnian di indonesia disebabkan karena pudarnya kesadaran masyarakat Indonesia terutama generasi muda dalam mengelola lahan pertanian. Permasalahan utama yaitu terkait materi yang didapatkan dari perkerjaan seperti bertani tergolong kecil. Disisi lain, apabila wisudawan pada bidang pertanian dapat menerapkan bekal ilmu yang sudah didapat, tidak menutup kemungkinan lahan pertanian dapat dikelola secara maksimal.Padahal, apabila lahan pertanian dapat dikelola secara maksimal kita bisa menekan bisa menekan biaya impor beras dan yang paling utama dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca Juga:36 Nyawa Melayang di Jalur Ciater Sepanjang 2018-2020Duh, Empat TKW Subang Pulang Bawa ‘Oleh-oleh’ Bayi
Apakah pertanian Indonesia bisa maju?
Tentu saja bisa. Mengingat potensi yang dimiliki dan upaya serta strategi yang terus dibangun oleh pemerintah, pertanian Indonesia akan maju. Langkah pertama dan yang paling mendasar yaitu dengan mengubah stigma masyarakat yang masih saja memandang rendah seorang petani. Dengan begitu, akan lahir generasi muda yang peduli akan keadaan bangsa ini.
Selain memiliki sumber daya manusia yang mumpuni, hal ini juga perlu di barengi dengan penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas pangan nasional. Perlu dibuatnya kebijakan-kebijakan tertentu untuk melindungi hak petani dan penggunaan lahan pertanian. Saat ini pemerintah tengah berfokus pada SDM dan infrastruktur pertanian. Pembangunan infrastruktur masih dinilai sebagai kunci dalam peningkatan produktivitas pangan, sekaligus menekan biaya operasional produksi.