Oleh: Lukman Enha
Pemimpin Redaksi Pasundan Ekspres
Tidak terduga. Mungkin juga semua menduga, akan seperti ini hubungan Ruhimat (Jimat) dengan partai pengusungnya: Nasdem. Saat ini, tidak ada partai yang lebih lantang mengkritiknya kecuali Nasdem. Kecuali Eep Hidayat. Urutan kedua Partai Golkar. PSI dan Gelora entah sibuk apa?
Tidak terduga, karena mana mungkin partai yang ‘mendudukkan’ Jimat jadi Bupati Subang tega mengkritik dan mengancam melaporkannya ke penegak hukum. Lazimnya, apa pun yang dilakukan Jimat harusnya dibela oleh partai pendukungnya. Aibnya harus ditutupi. Karena biasanya begitu. Jika pun mengkritik, tidak di ruang publik, di media atau secara terbuka. Biasanya diam-diam, sambil makan siang.
Sebab, partai pengusung biasanya ‘menang banyak’ dari kader atau kandidat yang diusungnya menjadi kepala daerah. Menang pengaruh politik, menang mengatur pejabat, menang mempengaruhi rotasi mutasi, menang banyak proyek dan seterusnya. Jadi, akan lebih menguntungkan membela daripada menyerangnya.
Bisa jadi ini pula yang diprediksi banyak pihak. Jimat akan masuk dalam labirin kebingungan. Tidak mendapat perlindungan, justru mendapat serangan. Oleh Nasdem yang justru pertama kali mengenalkannya ke publik. Arena serangannya di polemik gagal bayar proyek anggaran 2019. Tidak hanya menggulirkan interpelasi bersama Golkar dan Gerindra, juga mengancam akan membawa hal ini ke ranah pidana. Jika membayar proyek tidak sekaligus dengan bunga dan dendanya.
Atau bisa jadi perseteruan ini karena Nasdem tidak banyak meraih kemenangan yang disebutkan tadi. Tidak bisa mengintervensi Jimat. Menangnya sedikit. Apa mungkin begitu? Atau karena Jimat tidak bisa membagi kue kekuasaan?
Tapi Jimat terlihat tidak begitu panik. Tidak mengumbar komentar dengan nada menyerang balik. Hanya fokus ke masalah. Bukan ke kritikan atau intrik politiknya. “Paling telat dibayar 31 Januari,” ujar Jimat kepada media, menjawab polemik gagal bayar proyek. Tidak ada komentar dari Jimat yang misalnya begini: Saya akan mengundang Parpol koalisi.
Ah bisa jadi ‘atau’ yang ketiga. Ini drama tingkat tinggi antara Nasdem dan Jimat. Antara Eep Hidayat, Ketua Nasdem dan Jimat, Bupati Subang. Mereka seperti Tom and Jerry. Nasdem jadi Tom, Jimat jadi Jerry. Atau sebaliknya. Biar jadi seru.