KARAWANG-Meskipun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Karawang, sudah merekomendasikan tiga nama untuk maju dalam Pilkada 2020.
Namun terindikasi dari tiga nama yang ditawarkan oleh PKS lebih condong ke Aep Syaepuloh sebagai calon bupati dari partai itu.
Terbukti dari tiga kader PKS yang diusulkan dalam Pilkada Karawang 2020 yang antara lain Aep Syaepuloh, Abdul Hadi Wijaya atau Gus Ahad dan Budiwanto. Hanya slide dengan tegas tertulis ‘Deklarasi Dukungan DPD PKS Karawang kepada Aep Syaepuloh Calon Bupati/Wakil Bupati Karawang Periode 2020-2025 dari PKS’. Sedangkan dua nama lainnya nyaris tak ada. Selain itu, entah disadari atau tidak, selama pidato politik berlangsung di antara mereka, nama Cellica muncul terucap.
“Kita menawarkan kepada publik tiga nama jelang Pilkada 2020. Semuanya merupakan kader terbaik PKS Karawang,” ujar Ketua Umum DPD PKS Karawang, Dedi Sudrajat.
Menurut Dedi Sudrajat, baik saat pidato politik maupun konferensi pers yang digelar saat deklarasi dukungan parpolnya terhadap figur jagoannya di Swiss BelInn Hotel, Minggu malam (26/1).
Tidak dijelaskan sejak kapan ketentuan tuga calon yang ditawarkan ke masyarajat tersebut berlaku, nyatanya apa yang dikatakan dua nama lain selain Aep Syaepuloh, yakni Budiwanto dan Abdul Hadi Wijaya bahwa keduanya mengaku mendadak diminta PKS untuk ikut dideklarasikan sebagai calon bupati.
“Ya masa saya tidak serius,” jawab Abdul Hadi Wijaya menjawab pertanyaan pada sesi konferensi pers. Namun, Hadi mempertegas kalimat serius itu dengan tambahan, apapun perintah partai dirinya selaku petugas partai merasa punya kewajiban menaatinya.
Sedangkan Abdul Hadi Wijaya sempat menyadari juga dalam pidato politiknya yang terlalu serius menyampaikan visi. Karena mengawali pidato ia akui, “Keputusan calon, kami baru dengar kemarin hasil rapat TPPP (Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada PKS) yang mesti minimal dua orang diajukan. Saya kaget juga,” akunya.
Lebih blak-blakan lagi dikemukakan Budiwanto yang malah banyak memuji Aep Syaepuloh. Bahkan ia menyatakan dukungannya terhadap Aep. “Saya bodyguard saja lah buat pak Haji Aep,” selorohnya tatkala diberikan waktu pidato politik tanpa banyak menyampaikan visi-misi layaknya kandidat yang diusung sebagai calon bupati atau wakil bupati.