BANDUNG-Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menyatakan, rekrutmen pemain yang akan mengarungi kompetisi Liga 1 2020 adalah hasil rekomendasi dari tim pelatih Persib.
Pernyataan Umuh tersebut sekaligus menampik tuduhan intervensi yang dilakukan manajemen dalam rekrutmen punggawa Persib.
“Intervensi bagaimana, bagaimana pun saya harus ikut memantau dan ikut memperbaiki kalau ada kekurangan. Saya datang ke sini karena terpanggil, apalagi saya sebagai komisaris PT PBB (Persib Bandung Bermartabat),” kata Umuh usai menghadiri pemusatan latihan (TC) Persib di Lapangan Inspire Arena, Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/1/).
Namun demikian, Umuh mengatakan, bobotoh bisa menilai kapasitas para pemain yang dipilih pelatih kepala Persib, Robert Rene Albert.
“Saya sudah tidak bisa ngomong, bobotoh bisa menilai, semua bisa menilai, silahkan. Saya tidak bisa bilang, tidak bisa ngomong bahwa ini jelek, semua juga melihat, biar saja,” ujarnya.
Umuh mengaku, rekrutmen skuat Maung Bandung adalah hak prerogatif pelatih Rene Albert, termasuk bagi dua pemain asal Brazil yang yang kini tengah menjalani trial di Persib, Wander Luiz dan Joel Vinicius pasca hengkannya Ezechiel N’douassel ke Bhayangkara FC.
“Beberapa hari akan diberi kesempatan, kan tidak ada masalah, itu hak pelatih. Jadi jangan ada yang mengatakan saya mengintervensi,” tuturnya.
Umuh berharap, dengan diadakannya pemusatan latihan di Lembang yang rencananya dilaksanakan hingga Jumat (31/1) mendatang, kemampuan para pemain bisa lebih meningkat.
“Mereka (duo Brazil) juga kan baru masuk, belum kelihatan. Mudah-mudahan dengan latihan terus di sini nanti ada perbaikan, Albert juga setuju, gitu saja,” jelasnya.
Komisaris Utama PT PBB, Zainuri Hasyim menuturkan, untuk komposisi pemain Persib diserahkan kepada pelatih kepala.
“Tentunya saya, Pak Umuh juga sebagai komisaris menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih, silahkan saja. Mana yang terbaik yang menurut pelatih untuk kebutuhan tim, ya silahkan, ‘mangga’,” ucapnya.
Melalui training center ini, Zainuri menginginkan ada hubungan emosional antar pemain dan pelatih sehingga bisa terbentuk tim yang kuat.
“Sampai 28 Februari, kita serahkan kepada coach wewenang untuk membentuk tim, ini baru proses, apalagi para pemain baru kumpul pertama kali dalam training center,” tambah Zainuri.(eko/dan)