Memberikan pembelajaran dimana siswa cenderung pasif dan hanya diam mendengarkan penjelasan dosen menjadikan kegiatan terkesan monoton dan membosankan. Hal tersebut tentu saja berdampak pada ketajaman pemahaman mahasiswa dan menurunnya kualitas belajar mengajar. Sumarmo (2000) mengatakan : agar pembelajaran dapat maksimal proses dan hasilnya, dosen perlu mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya serta menjawab pertanyaan, berpikir secara kritis, menjelaskan setiap jawaban yang diberikan dalam kondisi yang ditekankan pada penggunaan diskusi, baik diskusi dalam kelompok kecil maupun diskusi kelas secara keseluruhan.
Tentunya, jenjang pendidikan sekelas perguruan tinggi sangat membutuhkan terobosan metode pembelajaran yang berbeda. Metode yang mengharuskan mahasiswa terlibat aktif berpikir, menulis, serta mengemukakan gagasan dalam suatu mata perkuliahan. Dosen harusnya dapat melucuti setiap pemikiran mahasiswa agar terjadinya komunikasi dua arah, sehingga tidak akan ada lagi suasana kelas yang dingin.
Maka dalam akreditasi program studi yang mengacu pada standar penilaian terbaru, Badan Akreditasi Nasional telah mengacu pada standar 9, yang semula 7 telah bergeser dari paradigma in put dan proses menuju ke out put dan out come, dimana hasil dan implikasi hasil lebih diutamakan dibanding in put dan proses. Sehingga program yang disusun program studi di PT harus lebih menekankan pada program yang berbasis pengembangan dibanding penguatan. Misalnya kegiatan pembelajaran tidak sekedar keluaran berupa nilai mata kuliah tapi berkembang menjadi sebuah artikel publikasi atau buku ajar, atau artikel jurnal atau pembelajaran di you tube bahkan produk ber HAKI.
Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), beberapa dosen sudah menggunakan metode pembelajaran yang baru. Tujuannya agar memaksimalkan pertemuan di kelas dan materi dapat terserap dengan baik oleh mahasiswanya. Dosen memiliki tugas merangsang mahasiswa agar berfikir kritis dan mengembangkan daya nalar serta mampu untuk meningkatkan pemahaman lewat penjelasan emas dan penelusuran kepustakaan melalui berbagai sumber. Mendidik mahasiswa agar bisa belajar mandiri dengan memberikan statemen kunci yang bisa merangsang mahasiswa. Beberapa metode yang sudah mulai diterapkan yaitu :
1. Metode Jigsaw