Juga belum jelas hormon jenis apa yang disebut-sebut itu.
Ibaratnya virus itu dihadapi dari dua arah: tubuh diperkuat dan virus diperlemah. Tapi jangan dulu informasi ini dipegang. Saya masih terus menunggu konfirmasi dari sana.
Berita optimis lainnya: WHO tidak menganjurkan diadakannya evakuasi orang-orang asing yang ada di Hubei. Badan kesehatan dunia itu optimistis dengan keseriusan pemerintah Tiongkok dalam menangani virus ini.
Memang banyak negara yang mulai mengevakuasi warga mereka. Jepang dan Korea sudah mengirim pesawat khusus ke Wuhan.
Sedang Singapura memilih mengeluarkan aturan baru: siapa pun yang mendarat di Singapura diperiksa. Apakah mereka dari Hubei atau pernah ke Hubei atau pernah lewat Hubei dalam 14 hari terakhir.
Kalau jawabnya ‘ya’ mereka harus masuk karantina selama 14 hari. Tidak peduli mereka sudah terkena virus atau belum. Tidak peduli warga negara mana pun.
Kalau dalam 14 hari mereka baik-baik saja barulah boleh masuk Singapura.
Bagi yang tidak jujur, lalu ketahuan –apalagi ternyata terkena virus– akan didenda Rp 110 juta.
Memang seseorang terkena virus atau tidak baru diketahui 14 hari kemudian. Atau sebelum itu.
Misalnya seseorang terkena virus Wuhan. Tapi belum menunjukkan gejala sakit berarti virus itu masih dalam masa inkubasi. Dalam masa seperti itu virus tersebut belum bisa menular ke orang lain.
Virus Wuhan ini, tulis Harian Rakyat itu, tidak sama dengan virus SARS di tahun 2003 dulu. Tapi sangat mirip. Kemiripannya mencapai 85 persen.
SARS dulu asalnya dari luwak. Sedang virus Wuhan ini dari ular. Tapi dua-duanya bersumber dari satu binatang: kelelawar.
Dalam kasus SARS virusnya dari kelelawar ke luwak lalu ke manusia. Dalam kasus Wuhan virusnya dari kelelawar ke ular lalu ke manusia.
Kini Tiongkok melarang keras penjualan binatang-binatang liar seperti itu. Dendanya sangat besar.
Bicara kelelawar saya jadi ingat rumah saya di Surabaya. Tiap pagi banyak terlihat kotoran kelelawar di lantai musola. Yang letaknya di gasebo halaman belakang.
Istri saya meminta agar Pak Man mengusir kelelawar itu selamanya. Saya melarangnya. Saya adalah penggemar lagu ‘Kelelawar Sayapnya Hitam’ dari Koes Ploes.