Inilah bukti bahwa pemerintah saat ini gagal dalam melindungi dan mensejahterakan rakyatnya. Saat Subang mencoba bertransformasi dari lumbung padi menjadi wilayah industri, seharusnya menjadi solusi atas kebutuhan lapangan pekerjaan. Bukan malah mendatangkan banyak pekerja asing, kemudian pribumi tetap saja kelimpungan mencari pekerjaan.
Begitu pula dengan sistem pengupahan yang layak, akan mampu mensejahterakan saat upah tak mengacu pada UMK yang d hitung dari titik terendah kebutuhan rakyatnya. Tidak dipungkiri, sebagian besar para TKI pun berambisi pergi bekerja diluar negeri karena nominal gaji yang menggiurkan.
Disisi lain para pekerja yang tetap berangkat mengadu nasib dinegeri orang, seharusnya tetap harus dilindungi nasibnya. Bukan hanya menyerap pajak devisanya namun tidak memastikan keamanan dirinya.
Namun ini semua akan sulit didapati jika sistem di negeri ini terus menerus bersandar pada sistem Kapitalis. Sistem yang mementingkan para pemilik modal, dan menjadikan sapi perahan terhadap rakyat kelas bawah. Seharusnya pemerintah tidak menjadikan rakyatnya seperti mesin ekonomi. Rakyat tetaplah harus senantiasa diayomi dan dilindugi. Karena pemerintah akan mempertanggung jawabkan segala apa yang telah terjadi pada rakyatnya.
Saatnya islam kembali memimpin. Islam yang menjadi seperangkat aturan hidup, menawarkan berbagai solusi atas segala permasalahan hidup manusia. Termasuk didalamnya solusi mengenai ketenagakerjaan dan perlindungan jiwa manusia. Islam yang merupakan agama samawi, takkan mungkin menyalahi apa yang sudah Allah turunkan melaluinya. Islam Rahmatan lil’alamin akan memberikan kesejahteraan nyata bagi penduduk dibumi ini. Kesejahteraan yang juga melindungi harta dan jiwa manusianya. (*)