SUBANG-Pemuda Desa Rancabango, Luthfi Musaddad konsisten bergerak di bidang lingkungan. Pemuda yang juga menjadi Ketua Umum Ruang Nafas Desa Rancabango tersebut memulai menggerakan anak-anak muda di lingkungannya sejak tiga tahun lalu untuk peduli terhadap lingkungan.
Dia memberikan trasbag kepada anak-anak muda untuk mengumpulkan sampah dari rumah-rumah di lingkungan pemukiman sehingga tidak berserakan di jalan. Kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara setiap malam kamis. “Sampah non organik dikumpulkan dan dibuat hiasan-hiasan untuk taman dan kerajinan yang lain. Di samping itu sampah yang lainya diangkut oleh kendaraan angkutan sampah dari dinas kebersihan untuk diangkut ke TPA,” ungkap Lutfi.
Sejak bulan Oktober 2019 kelompoknya membuat bank sampah yang mengelola untuk satu dusun dan diikuti oleh beberapa kepala keluarga. Tim yang dibentuk untuk lebih serius dalam mengelola bank sampah.
Dia yang menggagas bank sampah juga terus menyisir di lingkungan RW 06 Desa Rancabango, baik dipemukiman maupun pesawahan dan jalan umum. Dia terus menggerakan pemuda yang peduli sekitar 25 orang untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di tempat tempat tanggul sungai.
“Kami berikan himbauan-himbaun di pinggir jalan yang terdapat tembok dengan hiasan grafiti yang menarik perhatian di kalangan pemuda dan semua orang yang lewat di jalan,” katanya.
Selain itu, dia juga aktif menjalin koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang dan mengikuti bimtek dan pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah di pedesaan skala kecil.
Untuk sampah an organik yang diolah antara lain pemanfaatan galon bekas untuk tong sampah, botol plastik untuk pagar, botol plastik untuk vertical garden, pemanfaatan ban bekas untuk miniatur binatang, pemanfaatan sampah plastik untuk ecobrick, pemanfaatan bungkus kopi untuk tas, pemanfaatan kain perca untuk bros hingga pembuatan kursi dari ban bekas.(ysp/sep)