Oleh: Dony Purnomo, S.Pd
Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro
Beberapa waktu lalu Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan barus aja mencetuskan konsep merdeka belajar. Kemerdekaan belajar yang diusung oleh Mas Menteri berbentuk kemerdekaan berpikir dalam proses pembelajaran.
Dalam konsep merdeka belajar, guru dan peserta didik diberikan ruang untuk menyelenggarakan pembelajaran yang out of box sehingga pembelajaran bukan hanya transfer pengetahuan semata melainkan juga proses untuk membangun pengetahuan melalui proses berpikir.
Arsyad (2016) menjelaskan bahwa belajar merupakan proses kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena interaksi dengan lingkungannya. Salah satu hasil proses pembelajaran adalah perubahan dalam tingkah laku yang disebabkan karena adanya perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh peserta didik setelah melalui proses pembelajaran.
Berpijak pada hakikat pembelajaran tersebut, lingkungan merupakan wahana yang dapat digunakan sebagai penunjang proses belajar. Lingkungan menyediakan aneka fenomena yang dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berpikir melalui berbagai fenomena di lingkungannya.
Proses pembelajaran berbasis lingkungan dapat dilakukan dengan cara mengajak peserta didik untuk terjun langsung ke lingkungan sekitar untuk turut mengamati, menganalisis kemudian mereka dapat mengomunikasikan hasil analsisnya. Dengan cara ini peserta didik akan memperoleh pengetahuan secara faktual dan nyata bukan hanya sekedar pemahaman konsep semata.
Kendala yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan ini adalah manajamen waktu yang dianggap cukup ribet karena batasan waktu dalam tiap kurikulum di sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatur waktu dalam pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan;
Pertama, buat jadwal yang baik. Pengaturan waktu adalah salah satu kunci dalam proses pembelajaran. Jangan sampai waktu yang dibutuhkan melebihi waktu yang tersedia sehingga akan mengganngu jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Kedua, berikan lembar kerja. Lembar kerja dapat mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam membuat lembar kerja hendaknya disesukan juga dengan waktu yang tersedia sehingga dalam peserta didik dapat menyelesaikan lembar kerja yang disediakan.