PURWAKARTA-Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menghentikan sementara impor produk pertanian dari China, termasuk di antaranya bawang putih. Kebijakan penundaaan impor tersebut dilakukan menyusul mewabahnya Virus Corona di Negeri Tirai Bambu itu.
Akibatnya, pasokan bawang putih ke sejumlah daerah pun berkurang. Termasuk pasokan ke beberapa pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, sehingga berdampak pada lonjakan harga bawang putih tersebut.
Seperti yang terpantau di pasar tradisional Pasar Rebo, Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Harga bawang putih impor China mengalami lonjakan.
Diketahui saat ini harga bawang putih menyentuh angka Rp60 ribu per kilogram. Bandingkan dengan harga normal yang biasanya dijual Rp28 ribu per kilogramnya. Kondisi ini pun dikeluhkan oleh sejumlah pedagang di pasar tersebut.
“Karena pasokan berkurang, harga otomatis melonjak. Bahkan hingga 100 persen kenaikannya. Otomatis juga penjualan menjadi berkurang,” kata Dadan (32), salah seorang pedagang di Pasar Rebo Purwakarta.
Dirinya pun memaklumi jika pasokan bawang putih berkurang. “Kami juga memantau berita. Impor bawang putih dari China disetop pemerintah. Ya gara-gara Virus Corona itu,” katanya.
Diakuinya, bawang putih yang dijualnya merupakan impor dari China. “Kan ada di labelnya. Kami para pedagang di sini memasok bawang putih dari Pasar Induk. Semuanya barang China,” kata Dadan.
Meski begitu, konsumen jarang ada yang protes atas kenaikan harga bawang putih tersebut. “Sudah pada paham konsumen juga. Dari pada kena virus,” katanya.
Adapun Dadan menyebutkan jika sebelumnya mampu menjual 10 kilogram per hari, kini hanya bisa menjual 3 kilogram saja per harinya. “Kami sih berdoa semoga pasokan normal kembali. Mau darimana saja barangnya yang penting ada,” ucapnya.
Ditemui terpisah, Robby (42), pedagang ayam geprek di kawasan Situ Buleud Purwakarta membenarkan jika harga bawang putih mengalami lonjakan. “Setahu saya baru beberapa hari ini sih. Untungnya kami sudah stok. Jadi sampai saat ini masih normal-normal saja berjualan,” katanya.
Dirinya menyebutkan tak mungkin mengurangi porsi bawang putih pada racikan sambalnya. “Nanti rasanya beda, pelanggan juga kecewa. Yang pasti hingga saat ini lonjakan harga bawang putih belum begitu mempengaruhi jualan saya,” ucapnya.