Ketika penanganan, dr Maxi dioperasi selama 11 jam, dengan tidak sadar selama 4 hari. Dirinya mengalami henti jantung selama 24 detik yang terlihat di monitor jantung, yang seharusnya berdetak terus tiap detik. Banyak keluarga dan juga rekan-rekannya yang memprediksi dirinya meninggal dunia.
“Jika dilihat dari faktor medis, seharusnya saya sudah tewas. Namun nasib berkata lain. Mukjizat dari sang pencipta terjadi. Saya lolos dari kematian dan berhasil hidup. Saya sangat bersyukur dikarenakan mukjizat ini,” ungkapnya.
Sebelum operasi besar, ratusan warga dari Pantura mendoakan dirinya agar lolos dari kematian, dengan pengajian dan juga berdoa. Akhirnya dirinya bisa sembuh total saat ini. “Ketika saya dioperasi didoakan oleh ratusan warga,” katanya.
Pasca operasi besar, dr Maxi hanya menderita struk ringan dan akhirnya sembuh total. Dr Maxi merasa bersykur dengan rajin menggelar bakti sosial terhadap ratusan warga dalam pemeriksaan kesehatan gratis.
“Ini rasa bersyukur saya. Saya hanya berpesan kepada masyarakat waktu tidur dan beraktivitas jangan terlalu kelelahan. Ingat dengan kesehatan,” tandasnya.(ygo/vry)