Miliki Puluhan Perajin Sofa dan Kursi
Siapa sangka di Desa Siluman, Kecamatan Pabuaran terdapat puluhan pengrajin sofa dan kursi tamu. Ya desa ini sangat tersohor akan kerajinan tersebut. Miliaran uang berputar di sana.
Laporan: INDRAWAN SETIADI, Pabuaran
Desa Siluman sempat populer beberapa waktu lalu. Terutama sejak adanya dugaan desa fiktif, hanya untuk mencairkan dana desa dari APBN saja. Bahkan Wakil Mentri Desa, Budi Arie sempat berkunjung ke sana untuk menghilangkan rasa penasarannya.
Selain nama desanya yang unik, ternyata desa ini menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Desa ini ternyata juga tersohor dengan produk mebelernya.
Desa Siluman, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang saat ini terdapat puluhan pengrajin sofa dan kursi tamu. Dari sektor ini, setiap tahun, puluhan miliar uang berputar di desa ini.
Baca Juga:Fasilitasi lewat Job Fair, Masyarakat Bisa Kerja di Arab Saudi LagiKomunitas Cinta Damai Adakan Konser Amal untuk Penderita Anemia Aplastik
Salah seorang pengrajin, Maman mengatakan, setiap minggu mampu menjual kursi tamu sebanyak 8-12 set. Harga jual setiap setnya berkisar antara Rp3 juta – Rp5 juta.
“Selain dijual ke toko mebel di Bekasi, banyak juga pesanan dari daerah lainnya seperti Jakarta, Tangerang bahkan hingga ke Lampung,” katanya.
Namun tidak semua bernasib mujur seperti Maman, ada juga pengrajin yang justru kesulitan memasarkan, seperti Ade Akbari. Hal tersebut terjadi karena setiap pengrajin di sana sudah mempunyai buyer sendiri, bahkan saking banyaknya para pengrajin sofa di sana tak jarang suka saling menjatuhkan.
“Ada lebih dari 30 pelaku usaha atau pengrajin sejenis, ditambah tidak ada kelompok usaha juga menjadi faktor penyebab dari persaingan yang ketat di sini,” jelas Ade Akbari.
Sekretaris Desa Siluman, Ano Tarno mengatakan, sejak tahun 2000 hingga sekarang tercatat ada 34 pengrajin kursi di desanya. Selain itu sekitar 500 orang lainnya terlibat dalam bisnis ini, baik itu sebagai karyawan maupun pemasok bahan bakunya.
Dia menuturkan, penghasilan setiap pengrajin belum merata, salah satu masalah pengembangan bisnis mebel di desanya adalah juga permodalan. Menurutnya, para pengrajin membutuhkan modal untuk peningkatan produksinya.
Ano mengatakan, suatu saat diharapkan dapat dibangun sebuah galeri yang dapat memamerkan produk mebel hasil karya warga Desa Siluman.