KARAWANG-VCD sempat menjadi media hiburan yang sangat populer di masyarakat. Setidaknya beberapa tahun lalu, namun bagaimana nasib VCD dewasa kini?
Chandra, seorang pemilik toko VCD sedikit berbagi cerita mengenai kondisi bisnis yang digelutinya. Chandra menuturkan, omzet hariannya menurun drastis sejak beberapa tahun terakhir.
“Kalau sekarang sepi, beda sama dulu”, tuturnya saat ditemui di tokonya beberapa waktu lalu.
Baca Juga:DPPKB Karawang Buka Peluang Duta Generasi BerencanaWaraga Perumahan Regency Purwasari Berharap Pemkab Bangun Fasos dan Fasum
Pria yang membuka toko VCD di kawasan Bintang Alam Telukjambe Timur ini menyebutkan, kondisi penurunan omzet dimulai sejak beberapa tahun terakhir.
“Ya kira-kira dari 2015-2016 minat beli VCD mulai turun”, sebutnya.
Chandra menjelaskan, pilihan hiburan yang lebih mudah diakses dan sederhana menjadi pemicu menurunnya angka penjualan VCD.
“Kalau sekarang kan ada YouTube, sama streaming film, jadi VCD udah gak laku”, jelasnya.
Ia mengaku, jumlah omzet yang menurun sekitar Rp 400.000 hingga Rp 500.000 perhari.
“Kalau dulu itu bisa dapet Rp 600.000- Rp 700.000 sehari. Sekarang Rp 200.000/hari itu udah banyak banget”, ucapnya.
Selain faktor modernisasi hiburan secara masif yang menyebabkan penurunan angka pemasukannya, lokasi tokonya yang dirasa kurang strategis menjadi penyebab lain.
“Ini kan gak rame, rame juga orang lewat doang, kalo di Galuh ada tuh yang masih jualan dan rame, banyak orang soalnya di sana”, terangnya
Baca Juga:Ahli Waris Pasang Papan Kepemilikan Tanah Persil 139Jelang Valentine, Permintaan Bunga Mawar Meningkat
Chandra mengatakan, ia sedang memikirkan ide usaha lain untuk menyambung hidup, mengingat nasib VCD yang kian tak menentu.
“Saya juga mau bisnis yang lain, tapi belum dapet ide mau jualan apa,”, tukasnya.(aji/dan)