Jakarta – Mantan pendukung ISIS asal Indonesia, Aleeyah Mujahid, bukan nama sebenarnya, mengatakan tak bisa berkomentar banyak setelah membaca kabar bahwa pemerintah tak akan memulangkan WNI eks ISIS ke tanah air. “Speechless aku,” kata Aleeyah kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2020.
Aleeyah meragukan bahwa keputusan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md tersebut sudah final. “Ini sudah final tah? Sebelumnya aku dengar akan didiskusikan dan dirapatkan keputusannya di bulan Mei. Sudah matang kah ini,” katanya.
Ia mengaku pasrah jika belum bisa kembali ke tanah air. Namun, ia mengatakan masih berharap bahwa pemerintah akan berubah pikiran. “Hari ini mereka bilang enggak, siapa tahu besok-besok ada sesuatu yang menggerakkan hatinya untuk berubah pikiran. Aku enggak tahu harus berucap apa, mungkin Allah punya rencana yang lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga:Zulkifli Hasan, Ketua Umum Pencetak Sejarah Baru di PANHabiskan Anggaran 11 Miliar, Jembatan Cijunti Dibiarkan Ambrol
Sebelumnya, Mahfud mengatakan bahwa keputusan tak memulangkan WNI eks ISIS diambil setelah pemerintah mengadakan rapat. Alasan tak memulangkan WNI eks ISIS karena pemerintah harus memberikan rasa aman dari ancaman teroris dan virus-virus baru terhadap 267 juta rakyat Indonesia.
Menurut Mahfud, pemerintah akan mendata jumlah valid WNI eks ISIS berikut identitas mereka secara lengkap. Pemulangan anak-anak di bawah usia 10 tahun juga akan dipertimbangkan.