NGAMPRAH-Sebanyak 10 orang warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinyatakan positif terkena penyakit HIV. Data tersebut berdasarkan hasil laporan dari Puskesmas di wilayah KBB per Oktober-Desember 2019.
Pengelola Program HIV pada Komisioner Penanggulangan AIDS (KPA) KBB, Anzhar Ismail mengatakan jumlah itu menambah deretan daftar penderita penyakit mematikan itu menjadi 399 orang yang ditemukan terkena kasus HIV dan AIDS di KBB.
“10 kasus itu temuan di bulan Oktober, November dan Desember, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Puskesmas-puskemas,” kata Anzhar kepada Pasundan Ekspres di Ngamprah, Kamis (13/2).
Baca Juga:Walau Perpustakaan Lengkap dan Nyaman, Minat Baca Masih KurangBanyak Pelamar yang Belum Match dengan Pasar Kerja
Dia menyebut temuan 10 orang penderita HIV AIDS itu berasal dari berbagai kalangan dan profesi yang tersebar di wilayah KBB. Mulai dari pelajar, IRT (Ibu rumah tangga) dan pekerja seks komersial.
“Mereka terdeteksi saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas, dan melakukan pengobatan di Rumah Sakit. Pihak puskesmas pun mendata dan melaporkan temuan ini ke KPA,” ujarnya.
Anzhar menjelaskan banyak pasien HIV AIDS yang berhenti mengkonsumsi obat. Hal itu menjadi kendala serius dalam menjalani masa penyembuhan pasien.
“Mungkin karena mereka sudah merasa sehat dan sembuh, jadi mereka berhenti mengkonsumsi obat nya. Padahal, jika obat itu terus dikonsumsi bisa mencegah virus HIV untuk berkembang biak dalam tubuh,” jelasnya.
Adapun penemuan kasus dari tahun ketahun menunjukan peningkatan. Penularan kasus HIV terbanyak berdasarkan kelompok resiko, yakni pada pengguna Jarum Suntik 9% (turun 2-3 %) dan Heteroseksual 53% (naik 2-3 %). Sementara, kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga 14 %, dengan penemuan kasus baru rata-rata 50 orang per tahun.
“Jika berdasarkan kelompok usia penularan banyak terjadi pada kelompok umur 21 – 29 th (52 %). Peningkatan jumlah penemuan kasus di komuitas LSL ( Laki Seks Laki). Status Epidemi HIV di Bandung Barat termasuk pada wilayah dengan epidemi terkonsentrasi artinya masih banyak ditemukan di populasi kunci,” ungkapnya.(sep/dan)