Menurutnya, seharusnya jangan hanya satpam pabrik Taekwang saja yang mengatur lalu lintas, ketika terjadi kemacetan tersebut. Harus ada pihak lalu lintas kepolisan, Dishub juga.
“Pada saat terjadi kemacetan, satpam pabrik hanya mengatur karyawan pabrik yang keluar masuk saja, sehingga menyebabkan laju kendaraan tidak bergerak sama sekali,” terangnya.
Warga lainnya Tedy (36) mengaku mengalami pindah rumah. Tedy awalnya bermukim di Kelurahan Cinangsi kini bermukim di Sukamelang, karena jalur tersebut tiap hari macet. Tedy berharap, Pemkab Subang bergerak dan tegas dalam permasalahan ini.
Baca Juga:Curug Sadim, Keindahan Tersembunyi di Area Kebun Teh CiaterSodetan Tarum Timur Mulai Pembayaran Lahan Tahap ke II
“Kabarnya kan sekarang ada 21.000 pekerja PT Taekwang. Katanya mau ada perekrutan lagi sekitar 40-50 ribuan. Bayangkan bisa macet seperti apa,” tandasnya.(ygo/vry)
Kenapa Macet?
– Kemacetan Taekwang sudah bertahun-tahun
– Kemacetan terjadi pada pagi, siang, sore hingga malam hari (jam masuk dan keluar pekerja pabrik)
– Pekerja PT Taekwang didominasi memakai kendaraan roda 2
– Bupati Subang pernah memanggil Manajemen PT Taekwang, untuk merubah jam masuk dan keluar pekerja, namun belum terealiasi hingga saat ini
– Anggota DPRD Subang mempertanyakan Amdal Lalin dan tata ruang wilayah, serta mengusulkan JPO
– Warga yang mau ke kantor dan bersekolah jadi terlambat
– Ada warga yang terpaksa pindah rumah hanya untuk menghindari kemacetan