PURWAKARTA-Warga Kampung Tanjung Sarana RT 02 RW 01 Desa Cihanjawar Kecamatan Bojong lakukan pemasangan kawat bronjong sebagai penyangga batu belah yang biasa digunakan sebagai penahan tanah darurat.
Hal itu dilakukan untuk minimalisir titik longsor, menyusul belum dibangunya tembok penahan tanah (TPT) oleh Dinas Bina Marga Pemkab Purwakarta.
Beberapa warga Kampung Tanjung Sarana yang dimotori Kades Cihanjawar E.Nurhayat serta Ketua RW 02, bahu membahu menyusun bronjong selama dua hari (Sabtu dan Minggu) kemarin, untuk memastikan keamanan jalan lintas antar kecamatan yang longsor tergerus hujan lebat sepekan lalu.
Baca Juga:Smartfren Gelar Kopdar, Ajak Anak Muda Ciptakan Konten KreatifGuru PAUD Dituntut Wujudkan Merdeka Belajar
“Ya,ini adalah jalan Kabupaten, yang pembangunan dan pemeliharaanya menjadi kewenangan Bina Marga,” kata E.Nurhayat saat dihubungi, Minggu (16/2).
Meski kejadian longsor sudah sepekan ini, Pemkab Purwakarta belum turun tangan. “Kita dari Pemdes disini berinisiatif memasang bronjong,” Imbuh E.Nurhayat.
Dia menjelaskan tak jauh dari titik longsor terdapat pemakaman umum desa dan jalur tersebut juga cukup penting sebagai lalu lintas warga untuk mengangkut hasil pertanian dan logistik.
“Curah hujan masih tetap tinggi, menunggu bantuan Bina marga sepertinya masih butuh waktu lama. Kita lakukan saja upaya darurat memasang batu dengan penggunaan kawat bronjong,” pungkasnya.
Pantauan Pasundan ekspres, musim hujan yang terus mengguyur kawasan pegunungan Burangrang, menuntut kewaspadaan bencana semua pihak.
Pasalnya, kawasan tersebut terutama Kecamatan Bojong, nyaris sebagian wilayah pemukimannya berada diketinggian bukit dan pegunungan Burangrang.(dyt/sep)