Hudri yang terus menyimak perdebatan tiba-tiba ditanya darimana, Hudri menjawab sebagaimana jawaban yang ia berikan pada customer seri ce RS Lira, “Dari KBE,” kata Hudri.
Wajah seisi ruangan kata Hudri tampak kaget. Bukan tanpa sebab, pembicaraan dan perdebatan kedua pihak kadung panas dan banyak informasi yang Hudri dapatkan saat mengikuti pertemuan itu soal kronologis dan kasus limbah medis RS Lira.
Diusir ke luar ruangan
Ia Menjelaskan kemudian dirinya diusir ke luar dari ruangan. Saat bergegas ke luar, ternyata dia dikejar oleh salah satu perwakilan RS Lira. Tidak lama, menyusul sekuriti RS Lira yang langsung digiring ke ruangan sekuriti. Di dalam ruangan Hudri ditanya beberapa hal, bahkan foto dan rekaman yang Hudri simpan di handphonenya diminta dihapus. “Saya tolak,” ucap Hudri.
Baca Juga:Perhutanan Sosial Upaya Tingkatkan KesejahteraanSusah Dapat Modal, Usaha Kecil Tagih Janji Bupati
Buntut dari kejadian ini Hudri yang langsung melaporkannya ke jajaran redaksi KBE berniat akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Ia didampingi jajaran redaksi KBE berencana akan membuat laporan kepolisian atas dugaan penghalang-halangan tugas jurnalistik yang sedang ia kerjakan.
“Kami sedang mengakaji. Tadi saya sudah berkomunikasi dengan pimpinan redaksi dan perusahaan sih. Besok kita putuskan soal kemungkinan membuka laporan kepolisian,” ujar Redaktur Pelaksana KBE, Mahesa Bahagiastra. (aef/ded)