oleh:
1.Drs.Priyono,MSi(Dosen dan Wakil Dekan 1 Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Azzahra Husna Faridah (mhswi smt 2 Fak.Geografi UMS dan anggota komunitas peduli Sungai )
Bumi kita yang satu ini bagaikan machluk hidup, selalu bergerak dalam keteraturan dan dinamis yang menjadikan konfigurasi bentuk permukaan bumi yang beraneka mulai dari gunung, pegunungan, lembah , sungai yang menunjukkan bukti kebesaran ilahi.
Semuanya itu adalah bentuk keseimbangan dan dalam pesannya sang Pencipta alam dalam firmanNYA yang tersurat dalam Al Qur’an Surat ke 55 Ar Rachman ayat 8 dan 9 : “ Agar kamu jangan merusak keseimbangan, Tegakkan keseimbangan dengan adil dan jangan mengurangi keseimbangan “.
Baca Juga:Pemdes Pamanukan Sebrang Siagakan Kendaraan untuk Layani WargaPemerintah Kecamatan Sukasari Selesaikan Infrastruktur dan Kembangkan Pariwisata
Sungai memiliki fungsi yang penting, disamping sebagai sumber kehidupan manusia, juga sebagai urat nadi kehidupan dan sebagai pusat peradaban dan kelangsungan hidup manusia.
Melihat arti penting sungai bagi keberlangsungan hidup manusia maka diperlukan perawatan atau restorasi agar keberadaannya tidak menimbulkan masalah dan degradasi fungsi sungai karena ulah manusia dalam meningkatkan taraf hidupnya karena peran sungai tidak terlepas dari pengelolaan daerah aliran sungai di daerah hulu maupun hilir yang menjadi pusat konflik penataan lahan antara fungsinya sebagai pengaman ekologi di satu pihak dan sebagai input untuk peningkatan kesejahteraan manusia disekitarnya.
Siapa yang bertanggung jawab dalam merawat sungai?
Tentu saja Pemerintah dan masyarakat yang harus bekerja sama secara sinergi untuk keberlangsungan sungai sebagai sumber kehidupan bagi manusia penghuni bumi.
Alam memang tidak pernah mengajari manusia penghuni bumi untuk membencinya tapi kita perlu merawatnya dimanapun dan kapanpun berada selagi kita masih memiliki kemampuan maka teruslah berbakti pada ibu pertiwi.
Tapi kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar sungai di Indonesia belum direstorasi secara baik, dan lebih dari itu persepsi masyarakat Indonesia tehadap sungai masih berkonotasi negatif , mereka menganggap sungai adalah tempat pembuangan limbah dan bukan sebagai sumber kehidupan bagi manusia sehingga berdampak pada perilaku terhadap sungai yang kurang ramah.