Hal ini terbukti, ada saja manusia yang menebang pohon sembarangan dan membuang sampah ke sungai dan ini sangatlah mudah menimbulkan bencana.
Menebang pohon sembarangan dapat menyebabkan tanah longsor karena sudah tidak stabilnya kondisi tanah serta banjir akibat berkurangnya penyangga air.
Membuang sampah ke sungai juga dapat menyebabkan banjir. Sampah yang menumpuk di dalam yang mengakibatkan air dapat meluap saat musim hujan,semua itu juga akibat ulah manusia sendiri.
Baca Juga:Pemdes Pamanukan Sebrang Siagakan Kendaraan untuk Layani WargaPemerintah Kecamatan Sukasari Selesaikan Infrastruktur dan Kembangkan Pariwisata
Banjir menimbulkan penyakit dan kerugian ekonomi yang sangan drastis. Sebab, banjir bukan hanya banjir air, tapi diikuti lumpur, kotoran, batang pohon, dan lain-lain.
Bagaimana perlakuan kita terhadap sungai?
Dengan kita melakukan penghutanan kembali, dan juga di bantaran sungai dapat kita tanam akar wangi untuk menahan partikel-partikel tanah sehingga dapat mencegah erosi.
Akan tetapi bila sudah ditanam, tanaman ini tidak diperbolehkan dipanen akarnya, karena dapat menimbulkan efek yang kontradiktif, yakni terjadinya kerusakan tanah. Untuk mencegah banjir, banyak cara yang dapat di lakukan.
Dari hal sepele, mengubah kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, sehingga air tidak akan meluap pada saat musim hujan.
Salah satu kegiatan rutin komunitas peduli sungai yaitu Pelajar Boyolali Peduli Lingkungan (PBPL) adalah membersihkan sungai. Setiap dua minggu sekali turun ke sungai untuk membersihkan sampah yang ada di sungai agar tidak tersumbat.
Tidak hanya di satu sungai saja, tetapi juga yang lain.
Sungai Nyamplung di Nepen, Teras yang dulu dipenuhi rumput dan enceng gondok,setelah ratusan pelajar Boyolali bersama-sama membersihkannya tersebut dan kini berubah menjadi tempat wisata river tubing yang menyenangkan.
Akhir November lalu, anggota Pelajar Boyolali Peduli Lingkungan (PBPL) terutama mahasiswa yang kuliah di Surakarta bersama mahasiswa asing dari Belanda dan Jepang bekerja sama dengan SIBAT PMI untuk melakukan kegiatan menanam akar wangi di bantaran sungai Bengawan Solo tepatnya di Mojo, Semanggi, Solo sebagai upaya mitigasi bencana agar tidak terjadi tanah longsor dan banjir bandang.
Baca Juga:Driver Online Ikuti Jambore Nasional ke-2 Tahun 2020Sejumlah Pasar di Purwakarta Disidang Tera UTTP
Agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai, anggota-anggota PBPL ini juga mengumpulkan sampah plastik dan botol plastik dari limbah rumah tangga yang kemudian di buat ecobrick.