Ketika Ilham tiba di Melbourne hari sudah Sabtu siang. Sang putri punya waktu menemani ayah ke shopping center. Ilham belanja barang senilai 44 dolar Australia. Tidak ada masalah dengan kartu kreditnya.
Tapi ketika tanggal 6 Januari ke ATM di Melbourne ia terkejut: saldonya NOL. Ia pun memotret layar ATM itu.
Sebelum itu ia sudah curiga. Yakni ketika ke salah satu shopping center. Dananya di bank dinyatakan tidak cukup. Ilham minta belanjanya dikurangi. Masih tidak cukup.
Baca Juga:Tak Ada Anggaran dari Pemda, Kecamatan Pamanukan Swadaya Bersihkan Genangn Air di Jalur PanturaPerusahaan dan Rumah Sakit di Subang Diduga Lupakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Mulailah Ilham curiga. Lalu Ilham minta dicoba untuk hanya menggunakan dana 20 dolar –terendah yang diperbolehkan di kartu kredit.
”Itu pun tidak ada dananya,” kata Ilham. ”Bukan tidak cukup lagi, tapi tidak ada dananya sama sekali,” tambahnya.
Sudah setahun saya tidak bertemu Ilham Bintang. Terakhir bertemu dengannya saat menghadiri pembukaan bisnis anaknya yang ketiga.
Ilham punya empat anak. Salah satunya menjadi dokter kandungan (obgyn) yang beristri dokter juga. Sang anak kini punya klinik di beberapa lokasi utama di Jakarta.
Yang di Melbourne itu adalah satu-satunya anak wanita. Kuliah S-1 nya di Perth, Australia Barat. Dia mengambil jurusan arsitek. Lalu meneruskan kuliah desain di S-2 di Melbourne.
Ilham sendiri tetap wartawan. Ia merupakan salah satu wartawan senior yang tetap rajin menulis. Tulisan-tulisannya sering dikumpulkan dalam sebuah buku. Baru-baru ini ia menerbitkan bukunya yang ketujuh.
Kerajinannya menulis itu membuat kagum, pun di mata seorang Karni Ilyas nan ILC. Padahal, tulis Karni di salah satu dari tujuh buku itu, Ilham pernah hijrah dari wartawan tulis ke wartawan elektronik.
Baca Juga:Tidak Ada PJU, Jalur Cijambe-Cirangkong Rawan LongsorBPR NBP 29 Pusakanagara Serahkan Hadiah Satu Mobil dan Tiga Motor
Yakni ketika Ilham membidani acara tv yang sangat legendaris: Cek & Ricek. Itulah acara pertama tentang dunia artis di televisi yang digarap secara jurnalistik.
Cek & Ricek terus mengudara di RCTI. Sejak Hary Tanoesoedibjo belum menjadi pemiliknya. Cek & Ricek termasuk acara tv terpanjang di jenisnya: 20 tahun.
Acara itu baru berhenti ketika Ilham tidak mau kompromi dengan pihak stasiun TV. Tapi ia tetap bergerak di dunia itu. Ia memiliki beberapa perusahaan produksi sinetron.