Subang – Seperti diketahui, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil bersama-sama dengan Bupati Subang H.Ruhimat pada Rabu (19/2) melakukan penanaman jahe secara serentak di blok Ranca Bebek Desa Manyingsal Kecamatan Cipunagara, Subang.
Kegiatan tersebut dalam rangka Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat Bank Bjb dan Agro Jabar bersinergi menggelar tanam perdana komoditas jahe.
Dorongan apa yang membuat dua BUMD milik Provinsi Jawa Barat itu tergerak untuk menanam jahe di lahan seluas 100 hektare, dengan modal yang tidak sedikit,
Baca Juga:Pemerintah Harus Tegas Hentikan Pembangunan di KBU sebelum Perda KBU SempurnaDitangani Polisi, RS Lira Medika Berharap Polemik Temuan Limbah Medis di TPS Segera Tuntas
Berasal dari bank bjb senilai Rp13 miliar?
Pada bulan Juni 2019, produk jahe dari Kabupaten Bandung telah diekspor hingga ke Bangladesh sebanyak 54 ton dengan nilai Rp 680 juta. Hal ini menyebabkan nilai ekspor yang dimiliki oleh Kabupaten Bandung meningkat higga Rp 3,3 triliun, inilah salah satu alasannya, jahe memiliki nilai ekonomi tinggi baik untuk konsumsi, maupun ekspor.
Negara tujuan ekspor jahe terbesar
Mengenai negara tujuan ekspor jahe Indonesia. Beberapa waktu lalu, Dirjen Hortikultura, Suwandi, membeberkan 26 negara tujuan ekspor jahe Indonesia.
Negara-negara yang disebutkan ialah:
Jepang
Hongkong
Korea
Taiwan
Tiongkok
Singapore
Filipina
Malaysia
Vietnam
India
Bangladesh
Iraq
Iran
UEA
Qatar
Australia
Timor Leste
USA
UK
Netherlands
France
Jerman
Belgia
Swiss
Czech
Serbia
Hal ini disampaikannya pada saat akan melakukan ekspor 500 ton jahe ke Bangladesh. Menurut Kementan, kualitas jahe Indonesia lebih baik jika dibandingkan jahe Vietnam dan Thailand menyangkut kandungan minyak atsiri, pati, dan seratnya.
Sehingga, jahe Indonesia lebih banyak dicari oleh negara-negara tersebut. Selain itu, jahe merupakan produk dengan nilai ekonomi cukup tinggi karena memiliki banyak manfaat. (idr/hba)