KARAWANG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang menyatakan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) kian meningkat. Januari hingga Februari 2020, penderita DBD mencapai 38 orang.
“Januari ini ada 18 kasus dan memang meningkat di Februari mencapai 20 kasus yang mengalami DBD,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Karawang, Yayuk Sri Rahayu, Kamis (20/2).
Yayuk menjelaskan kecamatan yang paling banyak terjadi kasus DBD yakni Kecamatan Klari dan Kecamatan Cikampek. Masing-masing terdapat 6 kasus DBD. “Padahal pada tahun lalu (2019). Kecamatan Cikampek ini 9 kasus,” ucapnya.
Baca Juga:BUMDes Desa Rancabango Gandeng BRPIKKP untukBentuk Desa PatinTati Hermawati, Kepala Desa Majasari Bicara Kemajuan Desa
Melihat kasus yang meningkat, Dinas Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran kepada Puskesmas untuk melakukan sosilisasi satu rumah satu pemantau jentik (jumantik) secara berkala kepada masyarakat.
“Dimana pengawasan jentik nyamuk dilakukan langsung oleh keluarga. Setiap satu keluarga harus memiliki pengawas jumantik,” ucapnya.
Masyarakat juga, diminta untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) 3M plus secara serentak. Antara lain menguras bak mandi minimal lima hari sekali, menutup penampungan atau bak air, mengubur barang yang berpotensi menjari sarang nyamuk berjentik, membersihkan lingkungan termasuk tempat-tempat yang bisa menampung air, seperti tempat minum burung dan pot.
“Talang-talang juga dibersihkan dan dipastikan air mengalir dan menanam tanaman anti nyamuk,” ucapnya.
Yayuk menyebutkan kasus DBD di Tahun 2019, telah merenggut nyawa satu orang warga asal Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok. Sepanjang tahun terdapat 199 kasus warga yang terkena DBD.
“Bahkan tahun lalu ada yang meninggal satu orang,” bebernya.(aef/ysp)
– Januari-Februari 2020: 38 orang derita DBD
– 2019 Satu orang meninggal dan 199 kasus DBD
– Masyarakat dihimbau lakukan pemberantasan sarang nyamuk