PURWAKARTA-Gerabah, tembikar, atau juga dikenal keramik merupakan satu dari berbagai kerajinan khas Kabupaten Purwakarta.
Tersentralisasi di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, kerajinan gerabah dari bahan tanah liat atau tanah lempung ini pun keberadaannya semakin mendunia.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, selama ini Litbang Keramik Plered memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Terutama, dari kalangan pelajar yang ingin mengetahui cara dan teknik pembuatan kerajinan kriya ini.
Baca Juga:AKBP Matrius Pamit, AKBP Indra Setiawan Jabat Kapolres PurwakartaLezatnya Seafood Kiloan Teh Empop, Resep dari Sumatera dan Sunda
“Selain sarana penelitian, litbang ini juga menjadi lokasi wisata edukasi. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa sekaligus belajar cara membuat berbagai kerajinan kriya. Kebanyakan, yang datang itu pelajar,” ujar Ambu Anne kepada Pasundan Ekspres, Kamis (20/2).
Dia mengatakan, dengan adanya litbang sebagai sarana wisata dan edukasi, kerajinan kriya khas Purwakarta ini bisa lebih dikenal luas dan disukai para generasi muda.
“Sehingga ke depan ada regenerasi para pembuat kerajinan tangan tersebut,” kata Ambu.
Terus lakukan inovasi yang ikuti tren dan pasar
Sementara Pjs Kepala Desa Anjun Mulya Sepa mengatakan, perajin keramik di wilayahnya banyak menghasilkan produk keramik pada jenis fungsi dan hias.
“Mulai dari perlengkapan rumah tangga, pot bunga hingga hiasan dan kerajinan. Ada yang berbentuk hewan, buah-buahan, bola dan aneka guci,” kata Mulya.
Kades mengatakan, pihaknya mendorong agar para perajin gerabah keramik di Desa Anjun untuk terus melakukan inovasi dan desain untuk mengikuti tren dan permintaan pasar. Tentunya hal itu atas dasar bimbingan dari Balai Keramik Plered atau UPTD Sentra Keramik Plered.
“Selain desain bentuk, pengrajin juga terus berinovasi dalam teknik pewarnaan dan finishing, terlebih untuk keramik dengan target pemasaran ke luar negeri atau untuk diekspor,” ujarnya.
Kepala UPTD Sentra Pengembangan Keramik Plered, Mumun Maemunah mengatakan, pada tahun 2019 lalu, puluhan ribu gerabah keramik telah diekspor dengan tujuan seperti negara Amerika, Polandia dan Inggris.
Baca Juga:Hari Bahasa Ibu Internasional, Bahasa Sunda Perkuat Kebudayaan DaerahRibuan Guru PAI di Subang Belum Tersertifikasi
“Sementara di awal tahun 2020 ini ribuan gerabah keramik telah diekspor ke India,” kata Mumun.
Untuk mencegah hilangnya regenerasi perajin, pihak UPTD sudah menggelar pendampingan melalui kementerian perindustrian untuk regenerasi dan desain.