Pihaknya mengusung konsep membuat lorong/area instalasi melalui foto dan efek suara pantomim.
“Instalasi seni lorong akan menjadi pintu masuk ke area event sambi melihat foto tragedi 15 tahun lalu, ” ujarnya.
Sementara spot pantomim akan memainkan peran sebagai manusia sampah, mengucapkan beberapa kalimat, berinteraksi dan mengajak audiens merasakan dan mengingat tragedi kelabu itu.
Baca Juga:Sekoper Cinta dan Kredit Mesra Perkuat P2WKSSAgus Masykur: Jika PBB Tak Capai 70 Persen, ADD Tidak Akan Dicairkan
“Konsep ini adalah titik awal untuk mengingatkan dan mengambil pelajaran ke depan,” tandasnya.(eko/ysp)