KARAWANG-Akibat hujan yang terhitung mulai hari Minggu tak kunjung berhenti, beberapa desa sudah mulai tenggelam satu persatu. Desa Sukamakmur misalnya, Desa yang menghubungi antara Desa Karangligar dan Parungsari ini pun terendam yang mengakibatkan akses bantuan menjadi terhambat. Semua ini diakibatkan karena kondisi desa yang dihimpit oleh dua aliran sungai, yaitu Sungai Citarum dan Sungai Cibeet.
Seperti yang kita ketahui, aliran kedua sungai tersebut bertambah volumenya karena bendungan Walahar yang tak mampu menampung jumlah air yang sampai saat ini terus bertambah. Akibatnya, berbagai pintu airpun dibuka dan menyebabkan banjir di berbagai titik di Karawang.
Dikala situasi seperti ini, warga hanya dapat menunggu bantuan datang. Bantuan yang dikirim dari berbagai pihak pun tak sampai dengan mudah, harus melewat beberapa titik jalan yang ketinggian banjirnya sudah mencapai 85cm.
Baca Juga:Politeknik Negeri Subang Bermitra dengan Desa Ciruluk Gelar PelatihanDeviden Cashback
“Bantuan udah ada, paling cuma bantuan pribadi doang. Kayak dari keluarga mana, dari komunitas apa, gitu-gitu lah.” ucap Amir Saripudin selaku RW 01 Sukamakmur.
Amir pun menjelaskan, untuk menyalurkan bantuanpun harus ditempuh dengan jalan kaki yang harus melawan tingginya banjir. Semua itu dikarenakan sampai saat ini belum ada perahu karet yang datang ke desa ini. Walaupun Amir sadar yang terdampak banjir bukan hanya desanya, tapi Amir menganggap pihak-pihak terkait tak dapat membagikan bantuan secara merata.
Amir beserta warganya masih menunggu bantuan yang datang. Karena mengingat masih banyak warga yang memilih mengungsi tak jauh dari tempat tinggalnya. “Saat ini minimal kami butuh perahu karet, agar memudahkan bantuan yang disalurkan ke warga. Warga juga kan ada yang kerja dan sebagainya, motor ga bisa lewat. Jadi, mau ga mau harus diangkut. Nah kita butuh kendaraan untuk ngangkut itu,” pungkas Amir.(zan/vry)