Dede Teti juga mengatakan hal yang sama hingga Selasa pagi Teti dan ibunya juga belum menerima bantuan, berupa makanan maupun air yang saat ini dibutuhkan oleh para pengungsi. “Yang di bawah flyover ini kashan. Selain itu, juga di sini kan ada bayi balita mereka juga belum dapat bantuan,” bebernya.
Dede berharap pemerintah segera melakukan tindakan yang tepat dalam am memberikan bantuan logistik bagi para pengungsi, khususnya di wilayah flyover Pamanukan. “Pemerintah harus segera cepat bantu pengungsi, karena kasihan belum makan minum juga susah,” imbuhnya.
Dapur Umum Didirikan Selasa Malam
Kepala Dinas Sosial Kab. Subang Drs. H. Deden Hendriana M.Pd menjawab soal belum adanya dapur umum di Posko Bencana Pamanukan. “Kita dapur umum sudah siap, sebelum atau bahkan sesudah ada bencana ita sudah siap, namun kan kita komando bukan hanya kita langsung, ini butuh DPU (Dapur Umum) nah baru kita kirim, saya sudah siapkan,” bebernya.
Baca Juga:Akses Jalan Tenggelam, Bantuan pun Tak DatangPoliteknik Negeri Subang Bermitra dengan Desa Ciruluk Gelar Pelatihan
Ia juga menyebut, DPU akan segera dipadang pada Selasa malam (25/2). Kemungkinan, Dapur Umum sudah bisa digunakan dan siap melayanai kebutuhan makan pengungsi pada Rabu (26/2). “Karena prosesnya lama, belum mempersiapkan, belum memasaknya yang membutuhkan waktu, tidak mungkin kalau mala mini, kalau besok sudah ready,” tambahnya
Namun, pihak Dinsos akan mengupayakan semaksimal mungkin mengenai keberadaan dapur umum. Sebab sejak semalam Dinsos berada dilokasi, dapur umum dirasa belum dibutuhkan. “Malam saja saya di sini, tidak usah pakai DPU dulu. Pakai nasi bungkus juga cukup, tapi karena situasi perhari ini tidak tahu, dan hasil koordinasi tadi, tentu akan segera dibuat karena alat sedang dikirim ke Pamanukan,” bebernya.
Sementara itu, Camat Pamanukan juga berharap dapur umum segera dibangun. Sebab, banyak warga pengungsi yang mulai mengeluhkan logistik makanan dan minuman. “iya keberadaan dapur umum itu penting, harapan kami segera dibangun,” jelasnya.(ygi)