Kenyataan menunjukkan, di masa yang akan datang akan semakin banyak bermunculan jenis lapangan kerja baru seiring hilangnya lapangan pekerjaan saat ini. Sayangnya, keahlian yang dibutuhkan untuk mengisi berbagai jenis lapangan pekerjaan tersebut belum dapat dipenuhi oleh lembaga pendidikan formal seperti sekolah ataupun perguruan tinggi.
Berbagai keahlian tersebut justru hanya dapat diperoleh melalui lembaga – lembaga pendidikan non formal maupun secara otodidak melalui internet. Lahirnya para pengusaha muda yang sukses menjalankan usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi menunjukkan, lembaga pendidikan non formal memiliki peran strategis untuk mengembangkan potensi setiap individu, terlebih jika dikelola secara lebih baik. Pelatihan internet marketing, design grafis maupun public speaking yang saat ini lebih banyak diselenggarakan oleh lembaga – lembaga non pemerintah terbukti mampu mendongkrak potensi masyarakat sehingga mampu berkarya dan mendatangkan benefit yang tidak sedikit.
Adapun untuk menyukseskan berbagai langkah strategis tersebut, diperlukan kerjasama yang baik antar lembaga. Dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal ini dikarenakan kedua lembaga tersebut memiliki program-program kerja yang mengarah pada upaya peningkatan keterampilan serta kreativitas masyarakat. Di samping itu adanya usulan untuk memasukkan pendidikan non formal ke dalam direktorat di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi pun perlu kita dukung penuh. Kebijkan tersebut merupakan bukti bahwa pemerintah saat ini telah menyadari betapa pentingnya kehadiran (lembaga) pendidikan non formal bagi
Melalui optimalisasi peran pendidikan non formal tersebut, kita berharap anak-anak yang saat ini putus sekolah tetap mampu berkarya di masyarakat. Dengan begitu, harapan akan lahirnya generasi muda yang kreatif dan mandiri pun dapat terwujud.